Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pelaku Bisnis, Selain Memburu Cuan Harus Memperhatikan Nyawa Konsumen!

15 Juli 2024   06:48 Diperbarui: 16 Juli 2024   12:50 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BBPOM Yogyakarta menunjukkan sejumlah makanan dan minuman dalam kemasan tanpa izin edar, antara lain garam himalaya dan teh tarik, Jumat (5/4/2024), di Kota Yogyakarta, DIY. (KOMPAS/REGINA RUKMORINI)

Pemerintah melalui dinas kesehatan, dinas perdagangan, dinas perindustrian, Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BP POM) harus saling bahu membahu mensolusi persoalan yang satu ini, pastikan sebelum makanan dan minuman itu masuk pasar atau dijual, memang sudah memenuhi syarat suatu makanan dan minuman yang layak jual, memenuhi syarat kesehatan suatu produk.

Pastikan bahwa makanan atau produk jenis makanan yang sudah masuk pasar tersebut baik dan halal serta tidak memberi efek negatif bagi kesehatan konsumen.

Tindakan memantau di lapangan penting dilakukan. Gunanya bukan hanya untuk mengantisipasi terjadi penyimpangan bisnis saja, tetapi lebih penting adalah untuk melindungi konsumen agar tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang membahayakan bagi kesehatan mereka.

Di tingkat lurah dan RT, petugas pun harus peduli dengan persoalan yang satu ini. Biasanya kebanyakan makanan atau jajanan tradisional tersebut diproduksi oleh emak-emak di RT-RT, maka pengawasan langsung ke RT-RT tersebut justru lebih efektif. Misalnya petugas kelurahan atau RT keliling memantau ke lapangan untuk memastikan bahwa makanan yang mereka produksi benar-benar aman bagi kesehatan konsumen.

Jika ini terus dilakukan, maka dengan sendirinya, pelaku bisnis yang "nakal" atau yang melakukan penyimpangan bisnis dengan sendirinya akan "kapok". 

Mengapa? Karena dengan mereka melakukan penyimpangan bisnis tersebut, ada hukuman (punishment) langsung dari pihak yang berwenang dan hukuman yang diberikan konsumen.

Masyarakat sebagai konsumen pun harus peduli, dengan memberi tahu, setidaknya tidak mengkonsumsi atau membeli dengan sendirinya mereka "jera" untuk melakukan penyimpangan bisnis tersebut.

Kemudian di pihak pelaku bisnis sendiri harus pandai-pandai dapat menggunakan bahan alami yang banyak tersebar di bumi persada ini, tinggal pengetahuan saja yang perlu ditingkatkan. Selamat berjuang!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun