Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pelaku Bisnis, Selain Memburu Cuan Harus Memperhatikan Nyawa Konsumen!

15 Juli 2024   06:48 Diperbarui: 15 Juli 2024   07:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Namun, bagi konsumen, semua tindakan penyimpangan yang mereka lakukan tersebut akan memberi efek negatif terhadap kesehatan konsumen. Konsumen bisa saja akan sakit perut, konsumen bisa saja akan muntah, konsumen akan merasakan rasa tidak enak pada tubuhnya, misalnya kerongkongan terasa panas. Kemudian dalam jangka panjang akan memicu kanker.

 

Apa yang Harus Dilakukan?

Dalam mensolusi persoalan yang satu ini, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. Lembaga Konsumen atau Yayasan Lembaga Konsumen Indoensia (YLKI) harus pro aktif dalam memantau di lapangan, melihat dan mencermati dan bertindak atas terjadinya penyimpangan tersebut. Bisa saja pemerintah menggandeng YLKI untuk bersama-sama mensolusi persoalan yang satu ini.

Pemerintah melalui dinas kesehatan,  dinas perdagangan, dinas perindustrian, Badan Pemeriksa Obat  dan Makanan (BP POM) harus saling bahu membahu mensolusi persoalan yang satu ini, pastikan sebelum makanan dan minuman itu masuk pasar atau dijual, memang sudah memenuhi syarat suatu makanan dan minuman yang layak jual, memenuhi sayarat kesehatan suatu produk. Pastikan bahwa makanan atau produk jenis makanan yang sudah masuk pasar tersebut baik dan halal serta tidak memberi efek negatif bagi kesehatan konsumen.

Tindakan memantau di lapangan penting dilakukan. Gunanya bukan hanya untuk mengantisipasi terjadi penyimpangan bisnis saja, tetapi lebih penting adalah untuk melindungi konsumen agar tidak mengkonsumsi makanan dan minuman yang membahayakan bagi kesehatan mereka.

Di tingkat lurah dan RT, petugas  pun harus peduli dengan persoalan yang satu ini. Biasanya kebanyakan makanan atau jajanan tradisonal tersebut diproduksi oleh emak-emak di  RT-RT, maka pengawasan langsung ke RT-RT tersebut justru lebih efeftkif. Misalnya petugas kelurahan atau RT keliling memantau ke lapangan untuk memastikan bahwa makanan yang mereka produksi benar-benar aman bagi kesehatan konsumen.

Jika ini terus dilakukan, maka dengan sendirinya, pelaku  bisnis yang "nakal" atau yang melakukan penyimpangan bisnis dengan sendirinya akan "kapok". Mengapa? Karena dengan mereka melakukan penyimpangan bisnis tersebut, ada hukuman (fanishment)  langsung dari pihak yang berwenang dan hukuman yang diberikan konsumen.

 

Masyarakat sebagai konsumen pun harus peduli, denga memberi tahu, setidaknya tidak mengkonsumsi atau membeli dengan sendrinya mereka"jera" untuk melakukan penyimpangan bisnis tersebut. Kemudian di pihak pelaku bisnis sendiri harus pandai-pandai dapat menggunakan bahan alami yang banyak tersebar di bumi persada ini, tingal pengetahuan saja yang perlu ditingkatkan. Selamat berjuang!!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun