Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Kini Hampir Seperempat Ruang Publik Dipenuhi Pelaku Bisnis

13 Juli 2024   07:20 Diperbarui: 13 Juli 2024   07:26 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Oleh Amidi


 

Bila kita simak, saat ini ruang publik, di jalan raya, di sudut kota, di kawasan perkampungan dan lokasi lain, hampir tak luput dari aktivitas bisnis yang dilakoni oleh pelaku bisnis, baik bisnis skala besar, skala kecil, skala kecil-kecilan dan atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).


Sehingga tidak berlebihan kalau dikatakan hampir seperempat ruang publik sudah dipenuhi aktivitas bisnis, dan terjadi dimana-mana, baik di kota besar maupun kota lain nya.

 

Ragam Aktivitas Bisnis.

Bila kita berada di jalan raya, sedang mengendara-i kendaraan roda empat (mobil), kita akan berdampingan dan diperlihatkan tidak sedikitnya  taxi online, ojek online dari berbagai operator atau perusahaan transfortasi online. Pada saat  kita berhenti sejejank, karena  trafic line (lampu merah) menyalah, jika kita menoleh ke kiri dan ke kanan, sebagian besar kendaraan yang ada disamping kiri dan kanan kita, hampir sebagian besar di padati oleh taxi online atau ojek online.

Tidak hanya itu, tetapi kendaraan pengangkutan yang mengangkut barang,baik mobil maupu  motor demikian. Pengendaranya berlalu lalang di jalan untuk mengantarkan barang yang diangkutnya tersebut. Bahkan terkadang pengendara tidak mau tahu dengan keselamatan pemakai jalan lainnya, mereka seenaknya melebihi muatan yang telah ditentukan.

 Kemudian, bila kita simak di kawasan perkampungan tempat kita tinggal atau perkampungan yang ada, maka di daerah atau pada bagian depan perkampungan tersebut juga dipenuhi oleh unit bisnis, dihiasi dan diramaikan oleh pelaku bisnis yang menajalankan aktivitas bisnisnya.

Tidak hanya itu, di perkampungan bagian dalam atau di di tingkat lurah, di tingkat RT pun demikian, semua-nya diramaikan oleh aktivitas bisnis yang dilakoni oleh pelaku bisnis yang menggelar bisnisnya tersebut.

Begitu juda dengan di sudut-sudut kota lain-nya,  terdapat tidak sedikit pelaku bisnis yang melakoni bisnis-nya. Tidak heran, jika sepanjang jalan kita saksikan deretan ruko seperti gerbong kereta api, memanjang dan atau berjajar. Terlepas ado yang berisi atau masih kosong, yang jelas ruko tersebut sudah dibangun dan siap untuk di huni.

Belum lagi di dalam bisnis ada bisnis. Misalnya, didalam kapal penyebarangan antar pulau, selama kita berada dalam kapal, kita bisa menyaksikan ada aktivitas bisnis yang dilakukan di dalam kapal tersebut, baik yang diusahakan oleh pemilik/pengelola kapal maupun pelaku bisnis lain yang menyewa space yang ada di kapal tersebut.

Di dalam bus umum pun demikian, begitu pengemudi bus umum tersebut berhenti atau mampir untuk istirahat dan atau mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM), di lokasi dan atau di dalam bus tersebut, akan ada pelaku bisnis skala kecil-kecilan atau pedagang keliling yang menjajakan atau menawarkan barang dagangannya.

Singkat kata, di mana saja dan kapan saja tidak luput dari aktivitas bisnis, tiada hari tanpa bisnis. Suatu pemandangan indah pun terkadang disertai dengan pemandangan aktivitas bisnis yang dilakoni oleh pelaku  bisnis yang ada di kawasan tersebut.

Apalagi saat ini para pelaku bisnis "gede" berlomba-lomba membuat program 1.000 gerai atau tokok, maka dunai bisnis di negeri ini semakain marak, dan ruang publik semakin dipenuhi oleh unit bisnis yang dilakoni pelaku bisnis tersebut.

 

Mereka Membantu/Mempermudah Kita.

Bila dicermati, pelaku bisnis yang tersebar dimana-mana tersebut, dapat membantu kita (konsumen) untuk mendapatkan suatu barang/jasa. Apalagi saat ini, karena bisnis sudah banyak dilakukan secara online, maka konsumen sangat terbantu sekali.

Bayangkan, jika kita ingin menggunakan jasa transfortasi, katakanlah mobil penumpang umum atau kendaraan motor penumpang, bila tidak ada taxi online atau ojek online, maka dalam mendapatkan kendaraan tersebut, setidaknya kita harus berdiri lama di tepian jalan untuk menunggu mobil/motor yang akan kita naik-i tersebut. Tidak jarang kita menunggu sampai berjam-jam lamanya.

Namun, dengan adanya taxi onlie atau ojek online, maka kita cukup "memesrai/menekan tombol"  hp, kita sudah bisa memesan taxi online atau ojek online, cukup dengan menunggu beberapa saat pengendara taxi online atau ojek online segera tiba menjemput kita. Mudah bukan?

Begitu juga dengan pelaku bisnis yang ada di tempat lain, seperti saat ini gerai ritel sudah menjamur dan tersedia dimana-mana. Dengan demikian, konsumen akan lebih mudah menjangkainya, lebih  mudah mendapatkan barang yang dibutuhkan.

 

Dampak Positif dan Negatif.

Dengan semakin banyaknya pelaku bisnis yang menghiasi atau memadati ruang publik, setidaknya ada beberapa dmpak positif dan negatif yang timbul.

Seperti di katakan di atas, bahwa  konsumen akan  memperoleh kemudahan dalam bebelanja dan konsumen pun dihadapkan pada banyak pilihan tempat berbelanja dan banyak pilihan barang/jasa yang akan mereka beli. Hal ini memungkinkan, karena begitu banyaknya pelaku bisnis yang ada.

Selanjtunya dalam hal ini, konsumen bisa memerankan dirinya benar-ebanr sebagai raja. Jika, ada pelaku bisnis bertindak tidak sesuai dengan etika bisnis, atau bertindak sewenang-wenang, maka konsumen bisa pindah ke pelaku bisnis yang lain atau bisa pindah ke tempat lain.

Selain itu, konsumen bisa diuntungkan, karena dengan banyaknya pelaku bisnis yang ada, maka ada kecendrungan harga yang mereka tetapkan adalah harga bersaing.

Di pihak pelaku bisnis, mereka  bebas masuk dan bebas keluar, karena semua kawasan sudah bisa dijadikan tempat melakukan bisnis Kemduian karena semakin banyaknya pelaku bisnis yang masuk pasar, maka dengan sendirinya antara pelaku bisnis timbul dorongan untuk kreatif dan inovatif dalam menjalankan bisnisnya.

Di pihak pemrintah,  diuntungkan, karena bisa mengikis pengangguran dan bisa meningkatkan penerimaan melalui pungutan retribusi dan pajak. 

Pemerintah harus mengatur jalannya aktivitas bisnis agar tetap lancar, tidak saling menjatuhkan, tidak timbul praktik monopoli. Pemerintah harus terus membuat regulasi yang berhubungan dengan aktivitas bisnis yang ada, agar pelaku bisnis dan konsumen tidak saling dirugikan.

Dipihak konsumen pun terkadang tidak edikit yang dirugikan oleh pelaku bisnis yang banyak tersebut, ada yang menjual makanan yang tidak mengutamakan aspek kesehatan, dengan menggunakan bahan pengawet membahayakan kesehatan (fromalin), dan  akan timbul persaingan ketat dan bukan tidak mungkin akan timbul dorongan untuk melakukan praktik monopoli serta melakukan tindakan lain yang menguntungkan mereka.

Dipihak pemerintah, harus terus memantau dan ataus mengawasi serta membuat regulasi yang proporsional. Dengan kata lain, regulasi yang dibuat untuk mengatur jalannya bisnis tersebut diusahakan agar  tidak merugiakan salah satu pihak.

Terkahir, karena pelaku bisnis yang menggunakan tepian jalan untuk melakoni bisnsinya, maka sering timbul "macet" disana disini, untuk itu perlu pengaturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun