Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Berbisnis Hindari Meniru, Masih Banyak Peluang Bisnis Lain!

11 Juli 2024   06:38 Diperbarui: 12 Juli 2024   09:08 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dengan semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan di sektor formal, maka saat ini bekerja di sektor non formal menjadi alternatif atau pilihan. Sektor non formal yang muda dimasuki adalah melakoni bisnis, terutama bisnis skala kecil-kecilan.

Bila disimak disudut-sudut Kota, di Kaki Lima (K-5), di tepian jalan dan atau ditempat-tempat yang berpotensi menjadi ajang keramaian, maka di sana akan diburu oleh pelaku bisnis skala kecil-kecilan tersebut.

 

Mudah Dimasuki.

Dengan mudahnya calon pelaku bisnis dan atau pelaku bisnis yang sudah lama untuk masuk dan keluar pasar (free entry and free exit) dalam pasar persaingan sempurna, maka semua jenis usaha, semua bidang usaha, semua macam produk (barang atau jasa) bisa mereka usahakan.

Jika dicermati, kebanyakan para pelaku bisnis skala kecil-kecilan tersebut lebih memilih jenis usaha atau bisang usaha "kuliner", hanya ragamnya saja yang berbeda. Namun, kebanyakan mereka menjual atau melakoni bisnisnya di bidang makanan/minuman.

Sehingga tidak heran, jika terlihat berjejer, jenis makanan dan atau minuman menghiasi tepian jalan, K-5, tempat-tempat keramaian, dan atau  sudut-sudut kota di negeri ini. Terkadang, dari kebanyakan mereka justru menawarkan jenis makanan dan atau minuman yang sama.

Misalnya, di bidang makanan, ada ayam goreng (fried chicken), ada roti bakar, ada es/jus buah, ada manisan buah dan lainnya. Nah terkadang makanan dan atau minuman yang ditawarkan mereka tersebut kebanyakan sama dan berada pada satu lokasi.

Sehingga, tinggal  menunggu "rezeki" masing-masing. Ada yang laris manis, ada yang sepi pengunjung, dan seterusnya. Hal ini memungkinkan, karena selain jenis makanan atau minuman yang mereka tawarkan kebanyakan sama dan juga tempat mereka menawarkan makanan atau minuman itu pun berdekatan atau berjajar.

Tidak hanya itu, saat ini mereka gandrung menjual makanan ala Korea, Jepang, Cina dan lainnya. Sehingga, di K-5 dan di tepian jalan pun makanan ala negara-negara tersebut ikut meramaikan belantika bisnis skala kecil-kecilan ini.

Kecendrungan bidang usaha dan jenis makanan atau minuman yang sama yang ditawarkan mereka tersebut, terjadi juga di berbagai Kota di negeri ini. Seperti di Jogyakarta, di kawasan Malioboro, bisa kita saksikan mereka ramai-ramai membuat angkringan yang ragam makanan dan minuman (kopi/teh). 

Seperti di Aceh, salah satu kawasan yang banyak pelaku bisnis skala kecil-kecilan yang menawarkan mie Aceh. Begitu juga dengan pelaku bisnis skala kecil-kecilan di kota lainnya di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun