Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Cuan Mewarnai PPDB?

4 Juli 2024   06:01 Diperbarui: 4 Juli 2024   10:33 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belum lagi adanya dorongan  masyarakat yang sering "pamer" kekayaan atau harta yang dimilikinya di ruang publik. Tidak jarang, jika antar anak sekolah saling menonjolkan merek dan tipe HP yang dimilikinya, tidak jarang kalangan emak-emak berlomba-lomba pamer dengan menjinjing tas ber-merek di tangan, dan lainnya.

Kesemua itu, akan mempengaruhi gaya hidup yang lain yang melinat/menyaksikan fenomena tersebut,  dan memperngaruhi gaya hidup anak negeri ini, terlebih yang tidak mempunyai pendirian.

Belum lagi, jika mereka menyaksikan pelaku bisnis, yang menggoda dengan konten promosi yang "aduhai". Anda cukup mengeluarkan cuan  uang Rp. 50 ribu sehari Anda sudah bisa membeli HP mewah ini, dan seterusnya.

 

Kembalikan Fungsi Sekolah Sebenarnya.

Sekolah yang bertujuan  untuk mencerdaskan anak bangsa, harus benar-benar dapat diwujudkan. Proses pendidikan yang sudah baik selama ini, harus dikembalikan, dipertahankan  dan di junjung tinggi.

Peserta didik dan  sang guru yang mempunyai kedudukan terhormat dan dihormati, ditiru serta digugu, harus dikembalikan lagi, dan harus benar-benar dijunjung tinggi.


Solusi.

Untuk itu, harus ada solusi yang dapat menggiring kita keluar dari persoalan yang satu ini.

Sistem zonasi untuk pemerataan yang sudah kita berlakukan beberapa tahun ini, perlu dicermati lagi, perlu dievaluasi dan perlu dikaji lagi. Di lapangan ternyata banyak persoalan yang masih mengganjal. Misalnya, di suatu zona atau suatu kawasan belum ada sekolah negeri-nya, belum ada SD, SMP dan SMA/SMK negeri-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun