Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Cuan Mewarnai PPDB?

4 Juli 2024   06:01 Diperbarui: 4 Juli 2024   10:33 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Nyaris ada rasa "tidak enak" atau "tidak lengkap" bila oknum orang tua murid tidak memberikan hadiah ini dan itu  yang akan "merogoh" kantong mereka pada saat menjelang pembagian rapor.

         

Begitu juga dengan adanya tindakan gratifikasi atau pemberian cuan dari oknum orang tua murid, agar anak-nya bisa lulus dalam PPDB tersebut. Hal ini tidak boleh terjadi dan tidak boleh dilakukan.

Sebenarnya sinyalemen ini,  "bau-nya" sudah mulai terasa beberapa tahun terakhir ini, namun tidak bisa dibuktikan dan atau  belum terungkap. Setelah media ramai-ramai mengungkap persoalan yang satu ini, maka masyarakat meyakini  dugaan tersebut, manjadi semakin kuat, dan nyata adanya.

Kompas.com, 21 Juni 2024, memberitakan bahwa Kepala Keasistenan Utama VII Ombudsman, Diah Suryaningrum mengatakan terjadi penyimpangan dalam PPDB, temuan yang paling banyak dilaporkan adalah terkait maladministrasi penyimpangan prosedur, salah satunya titip siswa di Kartu Keluarga (KK) agar anak tersebut bisa ikut PPDB di suatu daerah.

Kompas.com, 30 Juni 2024, mensitir adanya dugaan pungli PPDB di SMA Kota bandung sebagaimana dilaporkan  FAGI dan telah diinvestigasi oleh Satgas Saber Pungli.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menerima 162 laporan masalah PPDB 2024, 42 persen dari jumlah laporan tersebut adalah penipuan nilai di jalur prestasi, banyak calon peserta didik yang seahrusnya  lulus tetapi dinyatakan tidak lulus oleh sekolah, ditemukan di Kota Palembang yang melibatkan beberapa SMA yang melakukan praktik maladministrasi. Praktik jalur gelap  via gratifikasi dan jasa titipan orang dalam (Tempo.co, 25  Juni 2024).

 

Mengapa Terjadi?

Bila disimak dalam kehidupan yang serba glamor dan hedonis ini, tindakan-tindakan yang tidak etis dan tidak sewajarnya tersebut memungkinkan untuk terjadi.

Dimana anak negeri ini dominan dirasuki oleh keadaan dunia yang serba glamor dan hedonis, untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka cuan memegang peranan penting. Jika anak negeri ini mau "bergaya", "hidup mewah",  maka harus ada cuan yang cukup untuk mendukungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun