Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Antara "Gengsi" dan Keterbatasan Cuan Dalam Memilih Transportasi Umum

29 Juni 2024   05:59 Diperbarui: 29 Juni 2024   08:40 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan jalan menyiasati transportasi umum yang digunakan dan jarak. Misalnya, bila kita berada pada suatu lokasi yang relatif jauh, bisa saja kita menggunakan transportasi umum lain terlebih dahulu untuk mendekati lokasi yang mau dituju, kemudian setelah jarak lokasi yang dituju tidak terlalu jauh lagi, baru berpindah naik taksi online, sehingga cuan yang kita keluarkan tidak besar. Dengan kata lain cuan yang kita keluarkan jauh lebih kecil bila kita langsung naik taksi online dari tempat semula sampai ke tempat yang mau dituju tersebut.

Contoh di Palembang, sudah ada Light Rail Transit (LRT) sejak beberapa tahun yang lalu. LRT tersebut melayani rute Jakabaring-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, pihak LRT menyediakan beberapa stasiun antara, ada beberapa stasiun antara sebelum menuju ke bandara. 

Jika rumah kita jauh dari stasiun yang disediakan, maka kita bisa naik oplet atau ojek online terlebih dahulu menuju ke stasiun yang terdekat, kemudian baru naik LRT menuju Bandara. Jika ini yang kita lakukan, paling-paling ongkos yang kita keluarkan lebih kurang Rp10.000,- saja (Rp5.000 ojek online dan Rp5.000 LRT)

Namun jika kita langsung dari rumah naik taksi online dengan jarak tempuh lebih kurang 10 km, maka setidaknya kita harus mengeluarkan ongkos atau cuan lebih kurang Rp100.000,- . Dengan demikian, selesihnya banyak sekali, dengan cara tersebut, kita hanya mengeluarkan ongkos Rp10.000,- atau seper sepuluh-nya saja.

Kemudian, jika sebagian besar anak negeri ini sudah mengutamakan aspek gengsi, maka perusahaan jasa penyedia takasi online sebainya tidak memasang stiker di body mobil, karena mengurangi gengsi penumpang, biarkan mobil polos aja, mungkin media promosi berupa stiker tersebut bisa dialihkan pada tempat lain

Bila berada di Jakarta dari suatu tempat mau menuju bandara atau dari bandara mau menuju suatu tempat, agar gengsi kita masih terjaga, bisa naik Damri (maaf bukan menggurui). Misalnya bila kita dari bandara mau menuju kawasan sekitar Monas Jakarta Pusat atau sebaliknya dari kawasan sekitar Monas Jakarta Pusat mau menuju bandara, kita bisa naik Damri jurusan/rute ke stasiun atau terminal Gambir.

Dengan demikian, kita sudah memilih alternatif transportasi umum yang relatif murah dan bergengsi. Tidak hanya itu, layanan transportasi Perum Damri pun menjamin penumpangnya nyaman, aman, dan terjaga. 

Akhirnya, pilihan terpulang kepada Anda sendiri, mau mengutamakan gengsi dengan tidak mengeluarkan cuan yang besar, atau mau gengsi tanpa mempertimbangan cuan (berapa saja), atau memilih alternatif lain, silahkan saja!. Pilihan layanan transportasi saat ini sudah tersedia banyak, sehingga apa yang Anda harapkan dapat terwujud. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun