Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Antara "Gengsi" dan Keterbatasan Cuan Dalam Memilih Transportasi Umum

29 Juni 2024   05:59 Diperbarui: 29 Juni 2024   08:40 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Naik taksi Bluebird, misalnya saat belum adanya taksi online, pada saat blue bird masih menjadi idola, sudah cukup memberi nilai atau rasa "gengsi" yang luar biasa. Begitu Anda naik Bluebird, selain Anda akan merasa aman dan nyaman, Anda pun dapat menonjolkan "gengsi". 

Saat ini pun nilai atau rasa "gengsi" tersebut, sebetulnya masih terpatri bila kita naik taksi Bluebird tersebut, namun cuan yang harus dikeluarkan lebih besar atau lebih mahal dibandingkan kita menggunakan jasa transportasi umum berupa taksi online.

Kini, kita dihadapkan pada suatu pilihan transportasi umum alternatif yakni taksi online, seperti yang tertera di atas, hanya tinggal memilih layanan transportasi mana yang akan kita gunakan. Dengan semakin banyaknya layanan transportasi umum online tersebut, maka berdampak pada persaingan harga antara mereka, ada yang berani menawarkan tarif yang lebih rendah ada yang bertahan dengan tarif semula dan berbagai pertimbangan lainnya.

Ada yang tarifnya terbilang lebih mahal, namun memberi nilai gengsi yang lebih tinggi. Betapa tidak, dengan Anda menggunakan atau naik taksi online yang tidak ada stikernya, Anda bisa memilih duduk ditengah atau dibelakang sopir, bak naik mobil sendiri yang di antar sopir pribadi. 

Begitu Anda tiba di suatu tempat yang dituju, Anda tinggal turun saja (membayarnya sebelum Anda turun), maka begitu publik melihat Anda, mereka tidak tahu kalau Anda naik taksi online. Disinilah letaknya nilai gengsi Anda terjaga.

Namun, bila taksi online tersebut ada stikernya, jelas publik atau orang yang melihat Anda turun dari mobil tersebut, orang sudah tahu bahwa mobil yang Anda gunakan adalah mobil taksi online dari layanan transportasi tertetntu.

Sebelum adanya taksi online, ada yang menyiasati aspek gengsi dengan jalan memilih beberapa alternatif, seseorang dari rumah naik oplet, setelah dekat dengan kantor, baru naik taksi konvensional. 

Hal ini dilakukan dalam rangka pertimbangan cuan yang dimiliki terbatas, dengan memilih anternatif tersebut, seseorang tersebut tetap dapat menjaga gengsi-nya dan cuan yang dikeluarkan kecil atau bisa menghemat biaya. 

Bagaimana Sebaiknya?

Bagi yang tidak mempertimbangkan aspek gengsi, tidak ada persoalan baginya, apakah sarana transportasi umum yang digunakan tersebut mengangkat gengsinya atau tidak, yang penting ia bisa menggunakan sarana transportasi dan sampai pada tempat tujuan (kantor atau tempat tujuan lainnya).

Bagi yang mempertimbangkan aspek gengsi dalam menggunakan sarana transportasi umum, perlu ada strategi atau langkah yang dapat dilakukan agar cuan yang kita keluarkan tidak besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun