Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Sisi Lain Strategi Promosi yang Dilakukan Pelaku Bisnis

12 Juni 2024   06:30 Diperbarui: 12 Juni 2024   06:56 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Amidi


Sebagaimana diketahui bahwa promosi sudah menjadi bagian integral dalam memasarkan suatu produk. Agar promosi efektif, pelaku bisnis melakukan berbagai strategi promoisi. Semakin beragamnya strategi promosi yang dilakukan pelaku bisnis, semakin besar peluang menggaet konsumen.

Semakin banyaknya media promosi yang bisa digunakan pelaku bisnis, semakin besar peluang pelaku bisnis untuk melakukan startegi promosi, mulai dari promosi yang harus mengeluarkan biaya  sampai pada promosi yang tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar alias gratis.


Strategi Promosi lain.

Bila dicermati berbagai strategi promosi yang bisa dilakukan oleh pelaku bisnis. Ada yang memanfaatkan kata "promo" untuk mendorong atau mendongkrak volume penjualannya. Misalnya tenaga penjual (sales man atau sales gilrs) menawarkan suatu produk dengan menyebutkan, "pak/buk/mbak/mas ini produk A lagi promo, hanya Rp. 10,000,- saja per unit. Konsumen mendengar kata lagi promo tersebut terkesima, padahal konsumen tidak tahu persis berapa harga produk yang ditawarkan mereka tersebut.

Dilapangan menjual kata "promo" ini, terkadang ampuh untuk menggoda/membujuk konsumen agar tertarik membeli suatu produk tersebut. 

Pada suatu gerai/toko/tenant pada saat konsumen mau mebayar barang yang dibelinya, kasir menyempatkan menawarkan kepada konsumen yang antri, dengan kalimat pamungkas; pak/buk/mbak/mas,  produk ini lagi promo, hanya Rp. 10.000,- saja, karena bila dilihat di etalase harga produk yang katanya lagi promo tersebut memang lebih mahal dari harga promo.

Dengan adanya kegiatan strategi promosi yang dilakukan kasir tersebut, tidak sedikit konsumen tergoda  dan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan kasir dengan sebutan lagi promo tersebut.

Ada lagi strategi promosi yang dilakukan oleh pelaku bisnis dengan mengirim SMS kepada calon konsumen,  bekerja sama dengan operator telpon seluler yang ada, pelaku bisnis mengirim SMS sebanyak-banyak kepada pemilik nomor telpon seluler (HP), dengan kalimat yang menggoda/membujuk; "pada hari ini optik A sedang promo, cukup dengan menunjukkan SMS ini Anda akan mendapatkan discount 25 persen".  Ada juga pelaku bisnis bdang makanan/minuman, melakukan hal sama yakni; "Dengan menunjukkan SMS ini, Anda akan mendapatkan discount membeli produk makanan A, beli 10 cukup membayar 5 saja.

Kemudian  masih ada  lagi pelaku bisnis yang melakukan hal yang sama, yang menjual berbagai produk. Intinya adalah pelaku bisnis gencar melakukan startegi promosi ini, karena pengguna telpon seluler atau HP di negeri ini sangat banyak bahkan tiada satu tangan pun tidak menggengam HP, dan durasi mereka menggemgam HP lumayan lama.

Dengan demikian, kemungkinan calon konsumen untuk membuka SMS yang pelaku bisnis kirim melalui operator telpon seluluer atau HP tersebut, semakin besar. Dengan demikian pula, diharapkan semakin besar probaliti konsumen yang akan tergoda dan akan membeli produk yang pelaku bisnis tawarkan tersebut.

 

Bila disimak, masih banyak lagi strategi promosi yang dilakukan pelaku bisnis tersebut. Ada yang melakukan strategi promosi dengan "demontrasi" atas produk yang akan dijualnya di suatu tempat keramaian. Ada yang melakukan strategi promosi dengan beberapa tenaga khusus mengelilingi suatu lokasi dengan memegang spanduk besar yang berisikan iklan tentang produk yang mereka tawarkan. Misalnya di Palembang, dilakukan pelaku bisnis dengan menugaskan tenaga/petugas  di "Kambang Iwak Besak", suatu tempat/lokasi  olah raga yang sangat ramai dikunjungi masyarakat setiap  hari minggu untuk ber- olah raga dan bersantai ria.

Kesemua strategi promosi yang dilakukan pelaku bisnis tersebut, dalam jangka pendek atau sesaat memang tidak serta merta langsung mendorong konsumen untuk membeli produk yang plaku bisnis tawarkan tersebut, tetapi dalam jangka panjang atau pada lain kesempatan diharapkan konsumen yang dibenaknya sudah terpatri dengan produk yang ditawarkan pelaku bisnis tersebut, akan ingat kembali produk yang mereka tawarkan dan pada saatnya akan membeli produk yang pelaku bisnsi tawarkan tersebut.


Sikap Konsumen.

Dalam menyikapi startegi promosi yang dilakukan pelaku bisnis tersebut, konsumen harus mengedepankan unsur rasionalitas jangan "emosi" atau mengedepankan unsur irrasional. Misalnya; ada penawaran dari pelaku bisnis bidang otomotif, dengan strategi promisinya; "cukup dengan uang Rp. 5 juta dan ansuran ringan per bulan Anda bisa langusng membawa pulang kendaraan merek A".

Jika konsumen tidak cermat, hanya mengedepankan unsur "emosi" atau unsur irrasional, maka bukan tidak mungkin konsumen dengan serta merta mendekat kepada tenant yang menawarkan kendaraan tersebut, ditambah dengan tenaga penjual yang cekatan membujuk konsumen tersebut, akhirnya konsumen tersebut memutuskan untuk melakukan transaksi, dengan langsung membayar DP Rp. 5 juta.

Begitu di rumah, konsumen tersebut, mulai dihantui oleh rasa takut tidak bisa melakukan pembayaran ansuran bulanan, sehingga konsumen tersebut bingung dan berencana akan membatalkan transaksi yang sudah dilakukannya. Nah, bila ini yang terjadi, bisa saja uang DP tersebut tidak dikembalikan mereka  atau pun dikembalikan mereka, hanya sebagian saja. Jika ini yang terjadi, konsumen akan  menderita kerugian.

Bisa juga konsumen memang jadi membeli secara kredit tersebut, karena konsumen tersebut tidak cermat dalam mengkalkulasi kemampuannya, menimbang-nimbang kelancaran ansurannya, sehingga untuk beberapa bulan ke depan, kredit macet. Jika kredit macet, tidak bisa mengansur tiga bulan saja, maka kendaraan akan diambil oleh leasing tempat konsumen mendapatkan pembiayaan tersebut.

l

Jika ini yang terjadi, maka konsumen menderita kerugian yang tidak kecil. Bukan hanya dari aspek financial saja konsumen akan menderita kerugian, tetapi konsumen juga akan menderita kerugian dari kredebilitas konsumen, konsumen akan tercatat sebagai orang yang di black list dari daftar "hitam" untuk tidak akan di kabulkan lagi bila konsumen tersebut akan melakukan pembelian secara kredit.


Untuk itu konsumen harus bijak dalam menyikapi startegi promosi yang dilakukan pekaku bisnis tersebut, agar konsumen tidak merugi dan dapat menjadi konsumen yang rasional. Semoga!!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun