Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Apa yang Harus Dilakukan Pebisnis Kecil Pasca Bisnis Dadakan Bulan Ramadan?

8 April 2024   06:56 Diperbarui: 11 April 2024   07:55 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Amidi

Seiring dengan berjalannya waktu, tidak terasa puasa sudah memasuki minggu ke empat, tidak lama lagi hari raya idul fitri (lebaran) tiba. Selama kita memesrai Ramadan berbagai pelajaran dan kesempatan bisa kita ambil, termasuk dalam melakoni bisnis dadakan.

Ramadan dua hari lagi, akan menggalkan kita, ia akan kembali di tahun depan. Bisnis dadakan sudah kita lakoni mulai tibanya/datangnya bulan Ramadan sampai akhir Ramadan.

Pelaku bisnis dadakan tersebut mayoritas pendatang baru, berdasarkan pengalaman, sebagian besar pasca Ramadan mereka berhenti melakoni bisnis dadakan. Bagaimana agar bisnis dadakan tersebut tetap dipertahankan menjadi bisnis permanen pasca Ramadan?

Tumbuhkan Jiwa Bisnis.

Untuk melakoni bisnis salah satu kriteria, pelaku bisnis atau orang yang akan melakoni bisnis tersebut harus mempunyai jiwa atau instink bisnis. Kemudian masih ada lagi syarat dan ciri yang harus dipenuhi oleh seorang pelaku bisnis. 

Adapun ciri-ciri wirausahawan atau pelaku bisnis sejati adalah mempunyai hasrat berprestasi, pekerja keras, komitmen, optimis, mempunyai ketegasan, penuh dedikasi dan harus mimpi untuk terus maju dan berkembang (John B. Burch dan WD Bygrave).

Jiwa bisnis dapat ditumbuhkan dengan memulai bisnis dengan niat dan keyakinan, memiliki kecepatan melihat peluang, pelajari kisah orang sukses, Siapkan modal, fokus dalam berbisnis, memiliki kemampuan menjual, segera harus dilakukan (imsspada.kemdikbud.go.id)

Kemudian di atas dijelaskan bahwa salah satu ciri pelaku bisnis sukses adalah harus mimpi (kemauan yang kuat) untuk bisa sukses, maju dan berkembang.

Kecil Bisa Jadi Besar.

Pepatah mengatakan "jangan selalu melihat ke atas", memang ada benarnya agar kita senantiasa mensyukuri apa yang telah kita capai, termasuk bisnis yang kita lakoni dapat bertahan. Tetapi pelaku bisnis pun harus terus berkaca dan pelajari pelaku bisnis yang sukses. Pelaku bisnis yang mulai dari nol sampai bisa menjadi pelaku bisnis berhasil, mapan dan besar tersebut harus kita cari tahu.

Di Palembang, ada salah satu unit bisnis ritel modern yang bergerak dari nol, jauh sebelumnya ia menggelar barang dagangannya di pelataran kaki lima (pedagang K-5), namun karena mereka terus berjuang tanpa kenal lelah dan terus bermimpi untuk meraih sukses, maka unit bisnis yang dilakoninya terus dikembangkan. 

Asal mula menggelar barang dagangannya di K-5, terus beliau menyewa petak, tidak lama kemudian menyewa toko kecil-kecilan, tidak kemudian pula menyewa ruko sampai akhirnya dalam hitungan puluhan tahun beliau sudah buka didalam Mal.

Dalam perkembangannya, ia tidak berhenti di sini saja, ia pun mengembangkan ritel modern, dan kini ritel modern miliknya tersebut sudah tersebar diberbagai wilayah dalam Kota Palembang. Bila ditilik keberadaan ritel modernnya tersebut tidak kalah dengan ritel modern lainnya yang sekarang sudah memiliki 1.000 gerai lebih.

Dari pengalaman pelaku bisnis K-5 ini, dapat kita petik suatu pelajaran, bahwa apa saja unit bisnis yang kita lakoni bisa sukses asal dilakoni dengan sabar, telaten, gigih, dan tanpa berputus asa.

Kini kita yang sudah melakoni bisnis dadakan, baik di bidang kuliner maupun di bidang lainnya dalam rangka melayani konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen untuk Ramadan dan hari raya Idul Fitri atau lebaran, sebenarnya bisa kita pertahankan dan sebaiknya dipertahankan.

Pertahankan dan Kembangkan.

Bila dicermati, peluang bisnis yang ada cukup potensial dan banyak, sehingga pelaku bisnis dapat melakoni bisnisnya, baik yang sudah ada maupun pelaku bisnis dadakan di bulan Ramadan ini untuk terus melanjutkan bisnisnya.

Memang bisnis di bidang kuliner saat ini menjanjikan, namun bisnis bidang lainnya pun tidak kalah menjanjikan, asal kita lakoni dengan serius dan baik. Seperti beternak ayam, mengembangkan kebun sayur mayur, atau buah-buahan, dan masih banyak lagi bidang bisnis yang bisa kita lakoni.

Jika sebelumnya, kita memburu konsumen dengan media apa adanya, menggunakan bibir jalan sebagai tempat berjualan/menggelar barang dagangan, kini pasca Ramadan bisa saja kita memanfaatkan lokasi lain yang bisa ditempati secara permanen. 

Misalnya menyewa lokasi di K-5 pertokoan yang masih ada space untuk sekadar meletakkan satu unit meja kecil, atau menyewa lapak di pasar, atau bisa ikut urunan teman pelaku bisnsi yang sudah lama melakoni bisnis, dan seterusnya.

Kemudian, jika kita ingin memanfaatkan rest area yang disedikan oleh pengelola jalan TOL (Tax on Location) pun bisa. Bila kita harus menyewa, bisa dilakukan urun rembuk, misalnya satu unit untuk berdua atau bisa dengan cara lain.

Namun satu hal yang harus diperhatikan adalah usahakan bersaing yang sehat. Jika bersaing dari sisi harga, mungkin kita akan membuat pesaing kita akan tidak simpati dengan kita, menurut saya yang sangat memungkinkan dilakukan adalah bersaing dari sisi "pelayanan". 

Berikan pelayanan yang terbaik, agar konsumen yang sudah pernah berbelanja/makan ditempat kita akan mengulang datang kembali atau konsumen yang sudah menjadi pelanggan tetap bertahan.

Kemudian, kalau pun kita masih akan menggelar barang dagangan kita di K-5 atau di pinggir jalan, harus diperhatikan jangan sampai mengambil hak orang lain, jangan sampai menggunakan trotoar tempat lalu lalang pejalan kaki, jangan sampai mengambil hak pemakai jalan raya, dan jangan sampai mengganggu kendaraan lalu lalang.

Ini penting, selain kita akan mendukung program ketertiban pemerintah kota, kita juga telah melakoni bisnis dengan baik dan benar, ini akan membuat bisnis kita berkah.

Langkah Harus Dilakukan.

Bagi pelaku bisnis yang melakoni bisnisnya, mulai saat ini lakukan perencanaan bisnis ke depan, bisnis apa yang akan kita lakoni, apakah kita tetap akan melanjutkan bisnis dadakan yang kita lakukan di bulan Ramadan tersebut atau akan beralih kepada bisnis bidang lain.

Kemudian persiapkan diri dengan bekal sebagaimana seorang yang akan memulai atau melanjutkan suatu bisnis tersebut. Serius, kerja keras, jangan pantang menyerah dan jangan lupa sertai dengan doa.

Bagi pihak yang berkompeten dalam mengatur dan mengurus unit bisnis sekala kecil, pedagang K-5 atau UMKM ini, usahakan mereka diarahkan untuk melakukan bisnis yang baik. Kemudian, berikan bantuan manajemen dan modal yang dibutuhkan mereka, serta usahakan "memesrai" mereka, alias hindari posisi yang antagonis.

Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah bagi pelaku bisnis dan pihak yang berkompeten harus sama-sama memahami bahwa negeri ini memang masih terus membutuhkan pelaku bisnis, selain agar dapat tercipta peluang kerja untuk mengikis pengagguran juga akan mendorong agar negeri ini dapat menjadi negara maju. 

Selamat Berjuang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun