Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Apa Pandangan Pelaku Bisnis Skala Kecil dan Pedagang K-5 tentang Pemilu Para Calon Pimpinan Tertinggi dan yang Mewakli Mereka di Parlemen?

12 Februari 2024   19:42 Diperbarui: 12 Februari 2024   21:20 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Pandangan Pelaku Bisnis Skala Kecil dan Pedagang K-5 Tentang Pemilihan Umum (Pemilu)  Para Calon Pimpinan Tertinggi dan Yang Mewakili Mereka di Parlemen?

oleh Amidi

            Berbagai sudut pandang anak negeri ini tentang pemilihan umum (pemilu) calon presdien dan wakil presiden serta calon legeslatif di negeri ini. Dengan kata lain tentang calon pimpinan tertinggi negeri ini dan orang yang akan mewakili mereka di Parlemen tersebut. Sudut pandang tersebut tergantung dengan latar belakang dan tergantung dari kepentingan masing-masing pihak.

            Dikalangan Pelaku bisnis skala besar dan atau kelas kakap ada "sinyalemen" atau ada "indikasi" bahwa mereka mengendaki calon  yang akan dipilih/dimenangkan atau didukung mereka adalah calon  yang menurut mereka dapat memperlancar bisnis-nya, calon yang dapat melindungi  unit bisnis-nya, calon yang dapat mengamankan unit bisnis-nya, bahkan calon yang dapat "diajak kompromi" sesuai dengan kepentingan bisnis-nya.

            Jika dicermati, terlepas dari pandangan tersebut, yang jelas pelaku bisnis adalah orang/pihak yang senantiasa berorientasi pada nilai ekonomi atau "cuan" semata. Jika memungkinkan, apa saja, harus digiring untuk  menciptakan nilai ekonomi atau mendatangkan "cuan". Sehingga, jika ada sinyalemen atau indikasi tersebut, sah-sah saja, karena segala sesuatu-nya harus diukur dengan nilai ekonomi atau "cuan".

            Begitu juga pihak lain, barang tentu mempunyai pandangan lain dan atau berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Tergantung dengan kepentingan pihak-pihak tersebut, apa yang akan diperhitungkan-nya  atau apa yang akan diharapkan-nya dengan calon  yang menjadi jago-nya.

           

            Namun, ada juga pihak tertentu, yang tidak mau  "pusing" dengan pemilu,  yang tidak peduli dengan pemilu, yang acuh tak acuh dengan pemilu, bahkan terkadang tidak sedikit dari mereka berujar; "siapa saja jadi presiden dan wakil presiden, siapa saja yang mewakili kami di Parlemen, nasib kami seperti inilah".


            Bagaimana dengan pandangan pelaku bisnis skala kecil dan atau pedagang kali lima (k-5)?. Secara kasat mata, pelaku bisnis skala kecil dan atau pedagang K-5 tersebut juga sama, ada bahkan sebagaian besar dari mereka  "acuh", namun  ada juga sebagian kecil  dari mereka yang mempunyai harapan  dengan calon  akan dipilih/dimenangkan mereka.

            Bagi pelaku bisnis skala kecil dan atau pedagang K-5 yang acuh tak acuh, mereka tidak mau terlibat lebih jauh lagi dengan hiruk pikuk sekitar pelaksanaan pemilu, yang penting mereka bisa berdagang, yang penting mereka bisa berjualan dan bagaimana agar berang dagangan mereka laku terjul, anak dan istrinya (keluarga) bisa makan.

            Bagi pelaku bisnis skala kecil dan atau pedagang K-5 yang mempunyai harapan  terhadap caon presiden dan wakil presiden serta calon yang yang mewakili mereka di Parlemen yang terpilih/dimenangkan mereka , mereka sangat konsen dengan pelaksaan pemilu yang akan digelar tersebut. Mereka berharap agar calon terpilih/dimenangkan mereka  tersebut dapat membantu mereka dan dapat memperhatikan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun