Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Biarkan Unit Bisnis Kuliner Tumbuh Subur Asal Jangan Saling "Membunuh"!

16 Desember 2023   14:32 Diperbarui: 17 Desember 2023   05:24 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis kuliner. (Dok Pixabay/Antony Trivet via KOmpas.com)

Anak negeri ini disuguhkan berbagai ragam kuliner, baik yang sejenis maupun ragam yang baru sama sekali. Sebelumnya, anak negeri ini hanya kenal beberapa pelaku bisnis yang membuka bisnis dibidang kuliner, kini pelaku bisnis bidang kuliner tersebut terus bertambah, pertambahannya tidak tanggung-tanggung, dalam suatu kota terkadang ada ratusan gerai yang mereka buka, apakah itu berupa gerai makanan maupun gerai minuman (es krim).

Beberapa Hal Perlu Diperhatikan

Dalam menyikapi terus bertambahnya atau semakin maraknya pelaku bisnis dibidang kuliner di negeri ini, atau di kota ini, setidaknya pelaku bisnis yang sudah terlebih dahulu hadir, yang baru hadir dan pendatang baru, masing-masing pelaku harus dapat mengantisipasi "persaingan ketat" yang akan terjadi.

Persaingan yang muncul, tidak hanya antar sesama pelaku bisnis kuliner yang menjual makanan yang sama atau minuman yang sama, tetapi persaingan antar pelaku bisnis yang muncul juga terjadi antara pelaku bisnis kuliner yang menjual makanan yang berbeda atau minuman yang yang berbeda.

Sebagai contoh, sebelumnya kita hanya mengenal beberapa gerai makanan siap saji, beberapa gerai warung kopi modern, kemudian belakangan ini diikuti dengan suatu gerai yang menjual es krim yang telah membuka gerainya puluhan bahkan ratusan di satu kota. 

Kini sudah ada pelaku bisnis yang membuka gerai makanan dengan format yang berbeda, membuka tiga brand gerai minuman, es krim, dengan format yang berbeda dan ternyata mereka juga membuka puluhan bahkan ratusan gerai di satu kota.

Untuk itu, pelaku bisnis bidang kuliner yang sudah terlebih dahulu hadir tersebut harus mengantisipasi munculnya pesaing tersebut, begitu juga dengan pelaku bisnis bidang kuliner yang baru hadir dan atau pendatang baru, juga harus dapat mengantisipasi pesaing yang sudah ada dan pesaing baru lagi yang akan ikut memasuki/meramaikan pasar kuliner tersebut.

Setidaknya "cita rasa", "service", "keunikan" , dan "kekhasan tersendiri" harus dapat kita ciptakan, sehingga walaupun ada pendatang baru, maka bisnis kuliner kita tetap diminati, karena kita memiliki keunikan dan atau kekhasan tersendiri tersebut.

Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah strategi pemasaran dan atau strategi promosi harus terus kita perbaharui dalam rangka menyesuaikan dengan strategi pemasaran dan atau strategi promosi yang pesaing lakukan.

Selanjutnya, yang tidak kalah pentingnya adalah "masalah harga", ciptakan harga bersaing. Dalam artian, bisa saja harga yang kita tetapkan lebih rendah atau lebih tinggi dari pesaing, tergantung dengan faktor keunikan dan atau kekhasan yang kita memiliki, termasuk brand yang sudah kita ciptakan.

Perlu Regulasi atau Pengaturan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun