Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Cegah Modus Pembobolan Rekening Nasabah dengan Memahami Literasi dan Bisnis Digital Perbankan

19 November 2023   20:04 Diperbarui: 20 November 2023   12:06 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku rekening. Sumber: Kompas.com/Muhammad Idris

Selogan atau motto untuk anak negeri ini selaku konsumen (nasabah), "Teliti Sebelum Membali", yang merupakan motto siaran niaga TVRI jaman dulu tidak lekang dimakan waktu. Sebaiknya diberlakukan juga dalam melakukan bisnis digital di bidang perbankan saat ini.

Selogan tersebut bisa dimaknai lebih luas lagi, teliti dahulu sebelum meng-klik tombol hp itu penting. Misalnya bila kita mendapatkan WA modus kirim APK berupa undangan tersebut, yang bertujuan untuk membobol rekeking, seharusnya jangan buru-buru membuka atau melanjutkan permintaan dari orang yang mengirim undangan tersebut. Teliti terlebih dahulu, jika nomor WA yang masuk ke hp kita adalah nomor yang tidak dikenal, maka kewaspadaan harus diutamakan.

Kemudian, kehati-hatian pun harus dilakukan sebelum kita akan melakukan transfer uang ke rekening pihak lain atau ke rekening milik sendiri. Pastikan terlebih dahulu, bahwa nama dan nomor rekening yang akan dikirim/dituju adalah benar, baru kita meng-klik untuk menekan tombol "ok" .

Pengalaman saya sendiri, pada saat mau menambah saldo tabungan DPLK saya pada suatu bank, saya transfer melalui rekening saya yang lain pada bank tersebut. Begitu nomor rekening DPLK  sudah saya ketik  saya langsung meng-klik "ok". Eh, ternyata masuk ke rekening milik orang lain. Setelah saya konfirmasi ke bank yang bersangkutan, katanya memang ada nomor rekeking tabungan reguler sama dengan DPLK tersebut. Ini bukti bahwa saya tidak teliti, saya hanya memperhatikan  nomor rekekning saya saja, saya tidak memperhatikan nama yang keluar dilayar HP, langsung meng-klik saja. Ini "PR" bagi bank, hindari menggunakan nomor rekening ganda atau sama, sekalipun beda jenis tabungan-nya.

Sekali lagi, memahami literasi digital dan seluk beluk bisnis digital adalah penting dan atau "wajib". Nasabah bank, mutlak dan harus memahami literasi digital dan memahami seluk beluk belantika bisnis digital perbankan, transaksi menggunakan aplikasi perbankan atau m-banking ini.

Saya mencermati, tidak sedikit nasabah yang tidak memahami secara utuh  aplikasi yang disediakan bank, atau m-banking yang disiapkan bank. Akibat kurang paham-nya nasabah tentang literasi digital dan aplikasi atau m-banking tersebut, memberi peluang kepada penjahat untuk membobol rekening nasabah.

Bila kita perhatikan, waktu yang dimiliki petugas bank pada saat membimbing nasabah untuk untuk membuat/mendownload aplikasi perbankan tersebut, tidak banyak, hanya sebentar, sehingga jika nasabah tidak mau tahu secara mendalam penggunaan aplikasi tersebut, maka nasabah akan menghadapi masalah.

Pihak otoritas jasa keuangan dan pihak perbankan sendiri harus ekstra ketat dalam mengontrol sistem IT yang mereka gunakan dalam melayani nasabah melalui media digital. Kemduain sistem yang diguanakn harus terus di up-date dan atau disesuaikan dengan perkembangan IT dan perkembangan modus operandi penipuan yang dilakoni pelaku kejahatan kerah putih (white collar crime) tersebut.

Pihak perbankan, harus dapat memastikan sistem IT yang digunakan dalam melayani secara digital terebut berjalan dengan baik. Usahakan, setiap ada adanya transaksi yang mencurigakan, sistem akan menolak dengan sindirinya.

Anak negeri ini selaku nasabah bank, harus ekstra hati-hati dan bijak dalam menggunakan media digital dalam melakukan transaksi perbakan, setidaknya, jika dalam melakukan transaksi tersebut kita harus memperbaharuia secara berkala PIN yang kita gunakan, menjaga "rahasia" OTP kita dan beberapa aspek kelengkapan yang disyaratkan bank kepada nasabahnya harus benar-benar kita ikuti.

Pihak perbakan sendiri, jangan  bosan-bosannya memberi informasi baik melalui e-mail, SMS, dan media sosial lainnya kepada nasabah tentang perkembangan dan antisipasi penipuan yang akan dilakukan oleh pelaku kejahatan kerah puitih tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun