Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Pelaku Bisnis Skala Kecil, Anda Juga Pahlawan Ekonomi

10 November 2023   13:27 Diperbarui: 10 November 2023   17:57 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Amidi

Pelaku bisnis, termasuk pelaku bisnis skala kecil dapat dikategorikan sebagai pahlawan ekonomi. Mereka berjuang tak kenal waktu, tak kenal lelah dan tak kenal kondisi. Mereka tidak perlu pengahargaan, mereka bak pencerdas bangsa (baca:guru) adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani.

Pada bagian lain Hamka HS mengutip pernyataan Presiden Soekarno pada saat itu, yakni "suatu bangsa hanyalah menjadi kuat ketika patriotisme meliputi patriotisme ekonomi. Inilah jalan yang benar ke arah kekuatan bangsa, jalan yang jujur dan jalan yang tepat" (Ir. Soekarno)

Kemudian ia juga mengutip dari Oxford Concise Dictionary Tenth Edition bahwa pahlawan adalah orang yang dikagumi karena keberanian dan prestasinya yang menonjol, sedangkan menurut etimologi pahlawan berasal dari bahasa sanskerta "phala-wan" yang bermakna hasil atau buah. 

Jadi pengertian pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran.

Selanjutnya ia juga menyimpulkan bahwa pahlawan di masa lalu berbeda dengan di masa sekarang, Jika dahulu pahlawan diartikan dengan orang yang suka atau rela memperjuangkan kemerdekaan, rela menyerahkan nyawa, harta, dan keluarga demi tegaknya negara Indonesia. Sekarang pahlawan bukan lagi merebut kemerdekaan Indonesia melainkan memajukan pendidikan dan perekonomian. (Hamka HS dalam zonasultra.id)

Dari uraian di atas dan dengan menyesuaikan dengan kondisi yang ada, maka dapat kita analogikan, secara sederhana bahwa orang yang melakukan pengorbanan untuk dirinya sendiri terlebih pengorbanan untuk orang lain bahkan bangsa dan negara, maka ia dapat dikategorikan sebagai "pahlawan masa kini".

Begitu juga dengan pelaku bisnis yang telah berkorban dan berjuang untuk memperoleh penghasilan, membantu orang lain melalui penyediaan lapangan pekerjaan, memenuhi kebutuhan konsumen akan barang dan jasa serta dapat berkontribusi bagi perekonomian negeri ini dan atau daerah ini, maka tidak berlebihan kalau kita kategorikan orang tersebut sebagai pahlawan (pahlawan ekonomi).

Selanjutnya diperkuat pula oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada saat ia menjabat Presiden RI pada saat itu, mengatakan, bahwa sangat penting bangsa Indonesia untuk terus mengembangkan kewirausahaan dan wirausaha teknologi (entrepreneurship dan technopreneurship). Wirausahawan diibaratkannya sebagai pahlawan. Pahlawan ekonomi, dan pembangunan. Wirausahawan bukan hanya mencari dan menunggu peluang, mereka menciptakan peluang. (Kompas.com, 15 Januari 2014)

Betapa tidak, pelaku bisnis skala besar selama ini telah memberi kontribusi yang tidak kecil terhadap perekonomian negeri dan/atau daerah, mereka telah membantu pemerintah untuk mencari solusi mengatasi pengangguran melalui penyediaan lapangan pekerjaan, membayar retribusi dan pajak, singkat kata telah dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi negeri ini atau daerah ini melalui kegiatan bisnis mereka.

Begitu juga pelaku bisnis skala kecil. Saat ini jumlah merek terus bertambah, terlebih pasca pandemi ini. Mereka dapat dikategorikan pahlawan ekonomi yang telah berjuang untuk dirinya sendiri, keluarga, orang lain, bangsa, dan negara.

Perjuangan Pelaku Bisnis Kecil

Pelaku bisnis skala kecil tersebut terus berjuang tanpa kenal waktu, tanpa kenal lelah, dan tanpa kenal kondisi. Cuaca panas, cuaca dingin (hujan), mereka terus berjuang dalam rangka menggelar barang dagangan-nya, mereka tetap bertahan dan rutin menjalankan bisnis kecil mereka.

Tidak hanya itu, terkadang mereka pun harus berjuang mempertahakan barang dagangannya dari operasi atau razia "ketertiban umum" yang dilakukan oleh petugas dari pemerintahan kota, sehingga tidak jarang barang dagangan mereka ada yang diangkut/digaruk/diambil petugas yang menjalankan tugas razia "ketertiban umum" tersebut. Dalam hal ini mereka tidak berdaya, pasrah, menangis, dan bersedih.

Kemudian, terkadang mereka pun harus berjuang dari  "tangan-tangan jahil" yang tak kalah mengganggu mereka, ada orang-orang meminta uang secara tidak resmi dan perjuangan lainnya yang harus mereka lakukan.

Selanjutnya, mereka pun harus berjuang dalam bentuk mempertahankan unit bisnisnya dari pesaing. Semakin banyaknya jumlah pengangguran di negeri ini dan/atau di daerah, maka semakin banyak jumlah pelaku bisnis skala kecil yang akan masuk pasar, karena bisnis skala kecil mudah untuk dimasuki (free entry and free exit). 

Dengan demikian, maka semakin tajam atau sengit tingkat persaingan di antara mereka, tidak heran kalau di antara mereka ada yang harus melakoni bisnisnya sampai larut malam bahkan dini hari demi memburu konsumen.

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

Jika sang pencerdas bangsa (baca: guru) kita kenal dengan sebutan pahlawan tanpa tanda jasa, pelaku bisnis, terlebih pelaku bisnis skala kecil pun demikian, mereka tidak berlebihan kalau kita sebut pahlawan tanpa tanda jasa. 

Mereka tidak membutuhkan sanjungan, mereka tidak membutuhkan penghargaan, mereka tidak membutuhkan sertifikat, yang mereka butuhkan adalah bagaimana bisnis atau barang dagangan mereka terjual dengan laris manis.

Melihat dan mencermati kondisi mereka, sepertinya, memang mereka masih membutuhkan bantuan permodalan, bantuan manajemen, bantuan kelengkapan legalitas bisnis mereka. Namun, kalau yang demikian belum mereka miliki pun, tidak mengapa, tidak menghalangi jalannya bisnis yang mereka lakukan.

Namun, alangkah baiknya, jika pihak yang berkompeten, orang yang mewakili mereka di parlemen, pihak pemerintah dan atau orang yang peduli kepada mereka membantu mereka.

Membantu mereka dari sisi permodalan, karena mereka serba terbatas dari sisi permodalan tersebut, membantu mereka dari sisi lokasi tempat untuk melakoni bisnisnya, membantu mereka dari sisi manajemen melalui pembinaan dan membantu dari sisi kelengkapan administrasi atau legalitas usaha, agar mereka dalam menjalankan usahanya tak ubahnya selaku pelaku bisnis skala besar yang sudah eksis dari segala aspek.

Terakhir, dalam menyikapi keberadaan pahlawan tanpa tanda jasa, yakni pelaku bisnis skala kecil tersebut, di hari pahlawan ini, tidak berlebihan kalau kita juga peduli dengan mereka, caranya dengan memosisikan pelaku bisnis skala kecil tersebut bagian integral perekonomian daerah dan/atau negeri ini. 

Selamat memperingati hari pahlawan, selamat kepada pelaku bisnis, kami memberi apresiasi kepadamu terlebih pelaku bisnis skala kecil yang ada di daerah dan/atau negeri ini.  Sukses selalu, Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun