Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pelaku Bisnis Perlu Melakukan Strategi Promosi "Jitu" Dalam Mengantisipasi Persaingan "Sengit" Saat Ini

23 September 2023   07:00 Diperbarui: 26 September 2023   04:11 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Dibidang properti/perumahan. Pelaku bisnisnya  melakukan strategi promosi  dengan memberikan  hadiah langsung berupa barang berharga, mobil, motor dan barang lainnya serta iming-iming DP murah atau tanpa DP.

Dibidang obat herbal. Pelaku bisnisnya melakukan strategi promosi dengan membuat konten-konten kesahatan, seperti "jangan biarkan penyakit maag  mengganggu aktifitas keseharian Anda" atau  "Anda mau sembuh dari penyakit maag, silakan baca artikel berikut ini". Nah, setelah kita membaca  artikel tersebut, nanti pada bagian akhir ada penawaran obat maag herbal. Dengan demikian, maka konsumen dipaksa untuk mengetahui obat herbal yang mereka tawarkan tersebut, terlepas konsumen tersebut langsung membli atau tidak, yang jelas konsumen sudah menerima informasi tentang obat herbal tersebut, dengan harapan konsumen akan tergoda dan pada suatu saat akan membeli.

Dibidang Jasa keuangan (bank). Pelaku bisnisnya melakukan strategi promosi dengan menawarkan bunga nol persen untuk kredit kendaraan. Ini sangat menggoda sekali, spintas bank tersebut tidak mengenakan bunga, padahal dalam hitungan tehnis-nya tetap saja bank mengenakan jasa kredit . Pada bagian lain mereka juga memberikan hadiah mobil atau rumah kepada nasabah yang setia menjadi nasabah dengan jalan diundi. Kemudian ada bank yang mengimingi nasabah, "jika saldo tabungan Anda akhir bulan  sejumlah tertentu, Anda akan mendapat tambahan jasa sebesar nilai tertentu pula".

Dibidang perdagangan. Pelaku bisnisnya melakukan strategi promosi  dengan memberi potongan harga (discount),  misalnya perdagangan bahan bangunan sampai memberikan potongan harga sebesar 50 persen. Dibidang perdagangan lain pun demikian, ada yang menjual produk dengan menawarkan membeli 2 unit gratis 1 unit atau membeli 3 unit cukup membayar dengan harga 2 unit saja, dan seterusnya.

Dibidang otomotif. Pelaku bisnsinya melakukan strategi promosi dengan menawarkan DP kredit mobil sangat ringan sekali, misalnya  DP kredit mobil hanya  sebesar Rp. 5.000.000,- , Anda sudah bisa membawa pulang mobil. Begitu juga dengan DP kredit motor,  cukup dengan  membayar DP Rp. 500.000,- , Anda sudah bisa membawa pulang motor.

Dibidang pendidikan. Pelaku bisnisnya melakukan strategi promosi secara jor-jor-an, seperti di Palembang ada pelaku bisnis bidang pendidikan yang melakukan strategi promosi dengan mem-brading dirinya "kuliah tanpa PR", atau calon mahasiswa yang mendaftar 100 orang pertama akan dibebaskan biaya pendaftaran dan seterusnya.

Tidak hanya itu, UMKM pun tidak mau ketinggalan melakukan strategi promosi "jitu" tersebut. Secara umum, biasanya promosi yang dilakukan pelaku bisnis adalah memberikan potongan harga (discount), Namun dengan startegi promosi yang senada namun cukup ampuh menggoda. Misalnya ada UMKM bidang loundry melakukan promosi "potongan 1 kg", artinya apabila kita mencuci pakaian sebanyak/seberat 10 kg, maka kita cukup membayar jasa cucian hanya 9 kg, tinggal dikalikan  dengan harga per kg saja.

KPPU dan Pihak Kompeten harus Sigap.

Dalam menyikapi strategi promosi "jitu" tersebut paling tidak ada beberapa pihak yang harus mencermati kegiatan pemasaran  yang satu ini, pihak pelaku bisnis itu sendiri, terutama yang belum melakukan strategi promosi "jitu" tersebut, pihak Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) dan pihak yang berkompeten lainnya.

Pihak pelaku usaha yang belum melakukan strategi promosi "jitu" tersebut, segeralah melakukannya dan usahakan jangan meniru yang sudah dilakukan  pelaku bisnis sebelumnya, bila perlu lakukan stratgei promosi "jitu" lain yang mampu menggoda konsumen sampai komsumen jatuh cinta dan membeli produk yang kita tawarkan.

Menurut hemat saya, strategi promosi "jitu" yang  harus kita lakukan ke depan adalah suatu strategi yang membuat konsumen tidak merasa mereka "didikte", namun kita sudah berhasil melakukan strategi promosi "jitu" tersebut. Misalnya pelaku usaha yang memproduksi makanan (roti/biskuit), dalam rangka membangkitkan kembali kepercayaan dan keyakinan nasabah terhadap produk kita yang terkena image negatif, misalnya diisukan mengandung bahan melamin, maka strategi promosi yang harus kita lakukan segera membangkitkan kembali kepercayaan dan keyakinan konsumen bahwa prouk kita tersebut sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun