Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kebijakan Tidak Mewajibkan Skripsi Perlu Ditinjau Ulang, Perannya Menciptakan Pelaku Bisnis Masih Dibutuhkan

2 September 2023   09:03 Diperbarui: 5 September 2023   08:51 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, saat ini sebagian besar mahasiswa sepertinya dalam menyelesaikan skripsi tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak membutuhkan pengorbanan yang maksimal.

Jika dahulu, mahasiswa untuk menemui pembimbing saja perlu berjuang, namun kini, mahasiswa menemui pembimbingnya dipermudah dengan media sosial, dengan cukup menekan handphone, cukup dengan WhatsApp, mahasiswa sudah bisa melakukan perjanjian dengan pembimbing untuk melakukan bimbingan. Singkat kata, mahasiswa sudah mendapatkan berbagai kemudahan.

Kemudian, mahasiswa membuat/menulis skripsi saat ini memperoleh kemudahan dalam bahan acuan atau bahan bacaan atau skripsi-skripsi yang sejenis yang sudah ditulis oleh mahasiswa sebelumnya. Singkat kata, untuk bahan dan atau materi dan atau penelitian sebelumnya sudah mudah diakses.

Untuk itu, skripsi sebaiknya tetap dipertahankan, hanya kualitas output skripsi yang perlu ditingkatkan. Bila perlu output skripsi tersebut dapat dijual dan atau dapat dibisniskan kepada pelaku bisnis yang membutuhkan atau dibisniskan kepada pihak yang akan mengembangkan keilmuan yang sudah kita dapatkan dari membuat/menulis skripsi tersebut.

Menurut saya, bekal keilmuan tentang menulis di kalangan mahasiswa harus terus digalakkan. Mahasiswa harus dibekali dengan ilmu menulis ilmiah melalui pelatihan dan bimbingan intensif menulis. 

Pengalaman saya, pada saat memberikan materi tentang menulis ilmiah di kalangan mahasiswa pada suatu Perguruan Tinggi negeri dan swasta, setelah didalami ternyata sebagian besar mahasiswa belum mahir dalam menulis ilmiah.

Pembimbing pun (maaf sekadar mengingatkan) harus dibekali juga dengan keilmuan menulis, baik menulis karya ilmiah maupun menulis karya ilmiah populer. 

Secara jujur, mungkin perlu kita akui, bahwa kita masih perlu meningkatkan kemampuan menulis bagi pembimbing yang ada di negeri ini, agar kualitas hasil bimbingan sesuai dengan apa yang kita harapkan yakni mahasiswa dapat didorong untuk melakoni bisnis, agar mereka tidak terfokus memburu lapangan pekerjaan.

Perguruan Tinggi dan objek penelitian skripsi (bila mahasiswa memerlukan objek dalam penelitian untuk membuat/menulis skripsi tersebut) perlu ada semacam perhatian khusus dan penghargaan. 

Bagi Perguruan Tinggi dan objek penelitian skripsi (perusahaan/lembaga/institusi) upayakan agar mahasiswa yang membuat/menulis skripsi tersebut diberikan penghargaan (reward) bagi mahasiswa yang hasil skripsinya baik. 

Pengalaman saya, mengambil objek penelitian suatu "bank", setelah saya selesai dan menamatkan/menyelesaikan studi, saya langsung ditawari oleh pimpinan Perguruan Tinggi tersebut untuk bergabung (menjadi dosen) dan saya pun ditawari oleh objek penelitian skripsi (bank) tersebut jika ingin bergabung pada bank tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun