Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Kini Makin Marak Pelaku Usaha Modern Melakoni Bidang Pelaku Usaha Tradisional, Bagaimana Sebaiknya?

6 Agustus 2023   13:17 Diperbarui: 7 Agustus 2023   08:58 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja. (Dok Pixabay via Kompas.com)

Kedua. Dari sisi harga sepertinya tidak ada persoalan, namun tetap perlu diatur. 

Memang biasanya harga yang dipatok oleh pelaku usaha ritel modern tersebut lebih tinggi atau lebih mahal dari harga yang dibanderol oleh pelaku usaha tradisional. Kalau ini yang terjadi, "ok" tidak ada masalah. 

Namun, jika harga yang dipatok pelaku usaha ritel modern menyamai bahkan lebih murah dari harga yang dibanderol oleh pelaku usaha tradisional, maka ini menjadi masalah, akan terjadi persaingan harga dan yang jelas akan menggiring konsumen berbondong-bondong memburu ritel modern. 

Untuk itu harus ada pengaturan tentang "spare" harga yang diperbolehkan tidak diperbolehkan bagi unit usaha ritel modern tersebut.

Ketiga. Memang selama ini pangsa pasar pelaku usaha tradisional yang dimaksud sudah jelas, misalnya "mak-mak" di kampung, di kompleks, di sekitar pasar. 

Namun bisa dengan unsur "penggoda", promosi, dan dorongan aspek kenyamanan dan lainnya yang dilakukan oleh pelaku usaha modern tersebut akan menggiring konsumen beralih membeli pada unit usaha ritel modern tersebut.

Keempat. Pelaku usaha tradisional yang sudah bertahan bertahun-tahun tersebut dan sedikit banyak sudah membantu kemudahan bagi mak-mak, konsumen untuk berbelanja barang dagangan, seperti sayur, buah, bahan bangunan tersebut.

Oleh karena itu tidak ada salahnya kalau mereka kita bantu dari sisi permodalan, pembinaan yang berkesinambungan dari sisi manajemen dan bantuan kemudahan akses lainnya (misalnya bantuan kulkas sayur atau buah), agar mereka bisa bertahan hidup di tengah gempuran persaingan yang sangat ketat tersebut.

Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana menumbuhkan dan mengokohkan jiwa bisnis para pelaku usaha tradisional tersebut, agar mereka dapat mengantisipasi segala bentuk gempuran yang dilakukan pelaku usaha modern.

Setidaknya pelaku usaha tradisional dapat menyesuaikan diri dalam pelayanan, sajian barang (higienis dan segar) dan hal kebersihan lokasi/tempat barang dagangan mereka. 

Kita berharap pelaku usaha tradisional pun ikut memberi kontribusi bagi dirinya sendiri dan bagi daerah, yakni dalam hal penyerapan tenaga kerja dan penciptaan pendapatan. Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun