Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Antri di SPBU, Macet di Jalan dan Akhinya Kembali Lagi Antri di SPBU

21 Maret 2023   11:18 Diperbarui: 21 Maret 2023   11:24 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Idealnya semakin jauh jarak tempuh suatu kendaraan, semakin banyak membutuhkan BBM. Namun, saat ini justru semakin tingginya intensitas kemacaten sutau kendaraan di jalan raya tersebut, maka akan semakin banyak  jumlah pemakaian BBM suatu kendaraan tersebut. Jika pemilik kendaraan melaju dijalan raya dalam kondisi jalan normal alias tidak macet dan dengan kecepatan normal, mungkin masih bisa diperkirakan pemakaian BBM-nya, namun dengan kondisi jalan yang macet dan ditambah intensitas kemacetannya tinggi, maka pemilik kendaraan sudah tidak bisa  memperkirakan pemakaian BBM-nya.

Jika kondisi normal, alias tidak macet, kita asumsikan pemakaian BBM untuk salah satu sepeda motor rata-rata 40-50 km/liter dan untuk  mobil tipe 1.3 memiliki konsumsi BBM dikisaran 10-15 km/liter dan untuk mobil tipe 1.5 memiliki konsumsi BBM dikisaran  15-20 km/liter.

            Namun, sekali lagi, dengan adanya intensitas kemacetan di jalan raya yang semakin tinggi tersebut, maka pemakaian BBM untuk suatu jenis kendaraan sudah tidak bisa diperediksi lagi. Apalagi bagi pemilik kendaraan mini bus yang tengkinya kecil. Misalnya saja untuk suatu kendaraan mini bus yang mempunyai kapasitas tangki hanya 25 liter. Jika pemilik kendaraan mengisi penuh tangki BBM-nya, dan dengan catatan kondisi jalan raya normal alias tidak macet,  maka ia akan menghabiskan BBM-nya dengan  jarak tempuh sekitar 250 km. Di Sumatera Selatan BBM sebanyak itu, bisa diguanakn untuk jarak tempuh dari Kota Palembang ke Kota Prabumulih dan sebaliknya (suatu kota dalam Provinsi Sumatera Selatan).

            Namun, dengan intensitas kemacetan yang tinggi tersebut, pengisisn BBM dalam tangki ukuran tertentu tersebut (25 liter) tersebut terkadang 2 sampai 3 hari sudah habis, kita  sudah akan mengisi kembali, dengan kata lain kita sudah akan antri lagi ke SPBU. Kondisi yang demikian yang saya istilahkan baru saja anti di SPBU, akibat macet di jalan, tidak lama kemudian kita harus mengantri lagi di SPBU. Apalagi  (maaf-maaf-maaf) jika pemilik kendaraan tidak memiliki uang untuk membeli dalam jumlah banyak, maka ia membeli sebatas kemampuan uang yang dimilikinya, maka akan lebih cepat lagi ia akan kembali meng-antri ke SPBU. Jika ia mengisi senilai Rp.100.000,- saja, bukan tidak mungkin akibat macet di jalan, sorenya ia sudah harus antri lagi ke SPBU.

Jalan Keluar.

Agar kita tidak terlalu sering antri di SPBU dengan kata lain agar waktu yang kita gunakan tersebut tidak menimbulkan opportunity cost yang besar, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.

Berdasarkan  pengalaman, saya mengisi atau membeli BBM jenis pertalite (maklum saya juga masih menggunakan mobil sejuta umat) diwaktu pagi hari. Saya setelah selesai melakukan kewajiban selaku orang muslim dan beraktifitas ringan lainnya sebentar, saya langsung menuju SPBU dekat rumah, pada saat saya mau mengisi BBM, diperkirakan rata-rata saya sampai ke SPBU tersebut pukul 6.00 WIB, pada saat itu belum ada pemilik kendaraan yang terlihat antri, maka saya dapat mengisi BBM tersebut dengan cepat alias tidak antri. Kondisi ini saya lakukan juga untuk mengisi mobil yang lainnya. (maaf sekedar contoh saja).

Kemudian, jika kita terpaksa akan mengisi BBM dalam keadaan kita sedang berada dijalan, lakukan "pemeriksaan" jarum penunjuk BBM jangan sudah menunjukkan hampir habis atau lampu kuning, baru kita akan mengisi BBM. Sebaiknya jarum penunjuk BBM tersebut diperkirakan masih bisa ditunda beberapa saat untuk di isi kembali, hal ini penting, karena kita akan mengisi BBM dengan jalan memilih SPBU yang terlihat antriannya sepi atau yang tidak ada antriannya.

Selanjutnya, bagi pemilik kendaraan yang tangki BBM nya agak besar,dengan kapasitas tangki berkisar antara 25 sampai 40 liter, bisa disuaikan saja.

Untuk mengakhiri tulisan sederhana ini,  yang tidak kalah pentingnya adalah mensiasati kebutuhan akan berpergian, jika keperluan berpergian tersebut tidak mendesak, maka tidak ada salahnya kita tunda terlebih dahulu. Sebaliknya, bisa juga kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan berpergian  dengan memilih waktu dimana jalan tidak terlalu padat, tentu kondisi ini kita sendiri yang mengetahuinya, karena masing-masing tempat, kondisinya berbeda. Dengan cara ini, diharapkan kita terhindar dari antri panjang dan lama di SPBU. Semoga!!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun