Belum lagi kalau kita perhatikan peralatan lainnya, seperti piring, sendok, garpu, dan lainnya tersebut, setelah selesai konsumen yang satu, begitu datang konsumen yang lain lagi, terkadang peralatan makan-minum yang digunakan konsumen terdahulu tersebut hanya dicelup dengan air saja, tanpa dicuci dengan baik.
Sebenarnya Kita Bisa Bersih Tanpa "Mewah"
Sebenarnya sudah sering saya sampaikan pada saat saya memberi materi pembinaan kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka menjalan tugas sebagai tenaga pembina beberapa BUMN, selain aspek manajemen usaha, aspek kebersihan dan atau kesehatan tersebut senantiasa saya sampaikan, terutama bagi UMKM yang bergerak dalam unit usaha makanan-minuman.
Sekali lagi, jika kita bergerak dalam usaha rumah makan, selain peralatan, sarana penunjang dan lingkungan yang ada di sekitar semua harus bersih. Kamar kecil (toilet) harus dibersihkan setiap saat, dan harus ada penjaganya. Jangan penjaga kamar kecil atau toilet itu untuk mengambil uang jasa orang yang menggunakan kamar kecil atau toilet itu saja, tetapi kebersihan toilet menjadi utama.
Jika kita membuka usaha makanan-minuman di tepian jalan atau di kaki lima, sebaiknya kita tidak menggunakan peralatan yang harus dicuci, tetapi sebaiknya menggunakan peralatan makan-minuman yang sekali pakai buang, agar kebersihan tetap terjaga. Kemudian bayar atau siapkan tenaga kebersihan yang siap bekerja secara kontinu, untuk memberihkan sisa atau sampah yang ada.
Sebetulnya, sudah ada unit usaha makanan-minuman yang melakukan hal demikian, misalnya di Jakarta, saya sering mampir di Thamrin City membeli gado-gado, enak dan bersih.Â
Di bandung, warung surabi kaki lima yang enak dan bersih. Begitu juga di kota lainnya. Di Makasar, warung pisang hijau, enak dan bersih dan seterusnya. Contoh yang baik ini, mengapa tidak kita tiru. Sebaiknya kondisi yang demikian terjadi pada semua unit usaha kuliner tradisonal anak negeri ini.
Begitu juga dengan anak negeri ini yang membuka usaha makanan-minuman keliling dengan menggunakan sarana "grobak", gunakanlah peralatan yang tidak harus dicuci, tetapi peralatan yang satu kali pakai, dan grobak harus ditata apik, agar kesannya bersih dan tetap terjamin.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah kebersihan pelayan sendiri, masih sering kita lihat pelayan sembarangan menampilkan diri, sebaiknya tata diri dengan penampilan yang menarik, tidak harus mewah atau mahal, yang penting bersih. Bila perlu ciptakan/buat pakaian seragam atau pakaian khas yang mencerminkan produk yang kita dagangkan tersebut.
Dengan demikian, faktor kebersihan tersebut tidak harus identik dengan kemewahan, tidak harus tempat yang mewah, tidak harus peralatan yang mewah, tidak harus pelayan yang aduhai, yang penting bersih dan menarik.Â
Selamat mencoba dan semoga sukses.