Sebenarnya tidak perlu heboh dengan adanya penutupan gerai ritel di negeri ini, termasuk di daerah ini. Di Palembang saja sebelum adanya penutupan gerai Trasmart tersebut.
Sudah ada beberapa gerai ritel modern yang tutup, seperti Giant Kenten Palembang, Giant Plaju, dan Ramayana Komplek Ilir Barat Permai Palembang.Â
Belum lagi kalau kita perhatikan ada gerai ritel yang sebelum pandemi pun mereka sudah melakukan penutupan gerai-nya dan ada lagi gerai ritel yang tutup di suatu tempat tetapi dipindahkan ketempat lain.
Di Jakarta, sepanjang tahun 2021 tercatat sebanyak 150 gerai ritel modern terpaksa tutup. Hal tersebut, diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey.
Roy menjelaskan kinerja penjualan dari ritel modern masih menunjukkan adanya pemulihan (under performance) selama 12 bulan terakhir. (Bisnis.com, 02 Januari 2021).Â
Belum lagi toko ritel, Roy mensinyalir ada sekitar 1.200 toko ritel atau rata-rata 4-5 toko ritel tercat tutup per hari-nya. Sementara periode Januari sampai Maret 2021 tercatat sekitar 90 toko ritel atau 1-2 toko ritel tutup per hari. (kompas.com, 06 Mei 2021)
Faktor Penyebab
Bila kita semak fenomena penutupan gerai ritel tersebut banyak faktor yang melatari atau mendorong-nya.
Pertama. Karena adanya pandemi yang berlangsung selama 2 (dua) tahun tersebut sempat memporak porandakan sendi-sendi perekonomian negeri ini dan termasuk daerah ini, sehingga tidak sedikit unit usaha yang tutup
Kedua. Selama pandemi dan pasca pandemi memang adanya penurunan daya beli (furchasing power) dikalangan anak negeri ini, sehingga produk yang ditawarkan unit usaha sepi pembeli, yang pada akhirnya mendorong unit usaha tersebut sampai menutup usahanya