Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Dosen dan Pengamat Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Libur Nasional: Antara Pertimbangan Kinerja dan Pendapatan

23 Januari 2023   07:15 Diperbarui: 24 Januari 2023   06:47 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kalender| Dok Shutterstock via Kompas.com

Kinerja Pegawai Terkikis dan Produktivitas Turun

Dari itu semua, ternyata hari libur nasional pun selain berdampak positif, juga menimbulkan dampak negatif. 

Dengan semakin banyaknya hari libur atau tanggal merah tersebut, maka semakin banyak waktu/jam kerja yang hilang. Dengan semakin banyaknya jam waktu/jam kerja yang hilang tersebut, akan berdampak pada penurunan kinerja pegawai.

Kinerja pegawai di negeri ini terbilang rendah dibandingkan dengan negara- negara tetangga, jika dengan semakin banyaknya hari libur atau tanggal merah tersebut, maka dikhawatirkan kinerja pegawai kita justru akan turun.

Kemudian, perlu diketahui pula bahwa kinerja berpengaruh terhadap produktivitas pekerja pada khususnya dan berpengaruh terhadap produktivitas nasional. Jika kinerja pegawai turun atau kinerja nasional turun, maka akan berpengaruh terhadap produktivitas nasional akan ikut turun.

Selanjutnya perlu dipertimbangkan, jangan ada ke-mubazir-an akibat bertambah banyaknya hari libur nasional tersebut. Jika hari libur nasional tersebut tidak digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, atau hal-hal kebaikan, maka akan mubazir saja.

Menyimak dampak negatif yang timbul dengan adanya hari libur nasional tersebut, tidak ada salahnya kalau dipertimbangkan kembali. Dari aspek ekonomi (penghematan, pendapatan dan kinerja) tersebut mana yang lebih menonjol. 

Memang perlu kajian yang mendalam. Jika yang lebih menonjol adalah turunnya kinerja, maka keputusan atau tindakan kita menetapkan hari libur nasional tersebut perlu ditinjau ulang.

Mari kita berpikir ulang, merenung kembali, apakah tidak sebaiknya kebiasaan kita yang salah tersebut kita ubah ke dalam tindakan positif, apakah kita harus terjebak dalam kesalahan pemahaman atas hari libur tersebut, apakah jika harus menambah lagi hari libur dengan tanpa memperhitungkan dampak negatifnya. 

Saya yakin, kita tidak ingin terjebak bila tindakan yang akan kita lakukan tersebut justru akan mengabaikan kemaslahatan anak negeri ini. Selamat berjuang!!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun