Mohon tunggu...
amialia sholeha
amialia sholeha Mohon Tunggu... Lainnya - uin malang

tw: amialias11

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Tak Berarti...

2 April 2021   00:21 Diperbarui: 2 April 2021   00:32 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai readers!!!!!!!

bismillahirahmanirahhim,assalamualaikum

apakabar nih???semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Swt.Apa hal pertama yang muncul di benak kalian mendengar kata perbedaan?pendapat?pemikiran?suku?ras?budaya?atau agama? Ya,semua itu ada disekitar kalian.Kalian tidak salah,karena Indonesia memiliki banyak perbedaan di dalamnya yang membuat kita bersatu dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Dalam negara kita tercinta saja banyak sekali perbedaan termasuk agama,di dalam agama pun ada perbedaan contohnya Kristen Katholik dengan Kristen Protestan.Walaupun sama-sama beragama kristen,namun ada beberapa perbedaannya.Di agama Islampun juga ada dua aliran yaitu Muhammadiyyah dan NU (Nahdatul Ulama).Apa itu Muhammadiyyah?Apa itu NU?Apa perbedaannya?Apakah ajarannya berbeda?.Mari kita simak berikut ini.

Islam adalah agama yang dibawa dan disebarkan melalui dakwah oleh Nabi Muhammad SAW.Pada abad ke 7 masehi agama islam masuk ke ondonesia yang dibawa oleh pedagang arab muslim dan abad berikutnya dibawa oleh pedagang persia dan gujarat india.Dan berkembang pesat di indonesia sampai saat ini.Perkembangan agama Islam di Indonesia juga mempengaruhi dunia terutama dalam hal seni dan budaya.

Kemudian pada tahun 1926,terbentuklah NU atau nahdatul ulama yang didirikan oleh KH.Hasyim Asyari.Nu atau Nahdatul Ulama sendiri mempunyai arti kebangkitan ulama.Pada awalnya NU sendiri,berkumpulnya para cendikiawan dan diprakarsai oleh mbah hasyim yang kemudian tersebar melalui masyarakat perdesaan.Dikenal karena ajaran agama yang menoleransi traisi-tradii yng ada di masyarakat perdesaan.

Muhammadiyyah didirikan oleh Kh.Ahmad Dahlan sekitar tahun 1912.Yang awalnya meurupakan organisasi bernafaskan islam yang diprakarsai oleh mbah dahlan.Dan berkembang di masyarakat perkotaan sehingga amalan atau ajarannya mengikuti kondisi masyarakatnya.Muhammadiyyah dinela dengan gerakan ajaran agama islam yang murni dalam dunia pendidikan.

Pendiri Nu yaitu KH.Hayim Ashari dan pendiri Muhammadiyyah yaitu mbah dahlan atau KH.Ahmad Dahlan adalah sahabat karib yang sama-sama menempuh pendidikan agama islam di negara arab.

Sebenarnya,Nu dan Muhammadiyyah ini bukanlah aliran,melainkan organisasi dakwah islam yang sangat populer dan terbesar di Indonesia.Isi dari ajaran yang diajrakn kedua organisasi ini adalah sama,namun cara belajar dan pola pandangnya saja yang berbeda.Nu mendidik dengan menjunjuing tinggi kearifan lokal sehingga tidak jarang masyarakat masih menganut mitos atau larangan dalam adat istiadatnya.Berbeda dengan NU,Muhammadiyyah mendidik dengan rasional dan obyektif.

Perbedaan yang lebih menonjol adalah penetapan hukum dan produk hukum itu sendiri.NU berdakwah kepada masyarakat aliran menengah kebawah .NU mengikuti mazhab Abu Hanifah,Imam Malik,Ibnu Hanbali dan Imam Muhammad.

Sementara Muhammdiyyah berdakwah kepada masyarakat aliran menengah keatas yang notabenen berada pada masyarakat perkotaan denag pengaplikasian islam yang lebih modern.Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Rida sekaligus pemikir salaf seperti Ibnu Taymiah, Muhammad bin Abdul Wahab adalah pemikir-pemikir islam modern yang dianut oleh Muhammadiyyah.

Adapun perbedaan dalam sholat yaitu membaca qunut,Nu membaca qunut sedangkan Muhammadiyyah tidak membaca qunut.Khutbah sholat,Nu  2 kali dan Muhammdiyyah hanya satu kali,pengucapan kalimat takbir dalam takbiran NU 3 kali dan Muhammadiyyah 2 kali,pembacaan iqamah NU 2kali dan Muhammadiyyah 1 kali,Isbat atau perhitungan masuknya bulan puasa menurut NU menggunakan rukyah sedangkan Muhammadiyyah menggunakan hilal atau melihat perbintangan,rakaat pada shalat tarawih Nu menggunakan 23 rakaat dengan tiga witir dan Muhammdiyyah umumnya menggunakan 8 rakaatnya dan tiga witir,perspektif pendidikan Nu lebih ke pondok persantren salafi dan Muhammadiyyah ke pendidikan yang formal.

Di beberapa daerah perkotaan Nu menjadi minoritas sedangkan di daerah perdesaan muhammadiyyah menjadi minoritas.Namun seiring berkembangnya waktu dan zaman,sepertinya masyarakat juga mengenal dan memahami kedua ajaran dari organisasi tersebut sehingga mereka dapat menyeimbangkan pendidikan yang diberikan.Pada beberapa sekolah di Indonesia ada yang mengkhususkan organisasi Muhammadiyyah saja atau NU saja,namun banyak sekolah yang tidak membatasi keduanya.

Antara NU dan Muhammadiyah sama-sama memiliki sikap yang toleransi dengan agama lain, tidak berat sebelah dan menjalankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya.

Seperti menurut budayawan nasional Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun. NU dan Muhammadiyah itu sebenarnya tidak ada bedanya, karena Muhammadiyah itu artinya berkarakter Muhammad sementara NU bermakna kebangkitan ulama.

"Jadi kalau sudah ikut Muhammadiyah, otomatis jadi NU, jadi ulama. Sebaliknya, kalau ikut NU puncaknya ya jadi Muhammadiyah, berkarakter Muhammad. Jadi ayo bareng-bareng bangun Indonesia," tutur pada kegiatan 'Sinau Nuzulul Quran' di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dan ingatlah,QS.AL-Hujurat ayat 13 :

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. 

Intinya,kita masyarakat Indonesia memang diciptakan berbeda-beda,dari perbedaan inilah tidak akan menghalangi Indonesia untuk bersatu dan akan terus maju.Semua agama dan perbedaan itu baik,tergantung dari masyarakatnya bagaimana ia menjalankannya dan mengamalkannya.Toleransi dan saling menghargai adalah kunci utama.

Terimakasih karena sudah menyempatkan waktu untuk membaca artikel saya ini.Semoga artikel yang saya tulis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian.Mohon maaf apabila ada salah kata.

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun