Mohon tunggu...
Ami Abeb
Ami Abeb Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Anak Rantau

Nulisnya nunggu mood.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lari

16 September 2017   06:17 Diperbarui: 17 September 2017   20:02 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://thewonderful7.blogspot.com/2013/01/status-kawin-lari-menurut-islam_2.html

"Fit, aku nggak ngapa-ngapain! Sumpah!"

"Ceraikan aku! Gara-gara bang Aldo, Dian nggak jadi nikah, tau?! Barusan pihak pria batalin tunangannya!"

Aku terkejut setengah mati. Paman Pram hanya menunduk. Dian juga tampak kaget. Mata Fitri mulai menitikkan air mata.

###

Kususuri pantai ini. Di sini kenanganku dengan Dian berputar kembali. Dia pernah menguburku dengan pasir hingga kepalaku saja yang terlihat. Aku berteriak minta tolong tapi dia hanya tertawa dan mengambil fotoku beberapa kali. Sialan anak itu, kenangku. Aku duduk meluruskan kaki.

"Hap, tebak siapa?" seseorang menutup mataku dengan jarinya dari belakang.

"Mmm... bentar aku kenali dulu wanginya." Kuturunkan jari-jarinya pelan ke hidung, kuhirup harumnya kemudian kukecup tangan itu dengan bibirku.

"Pinokioo... " Aku berseru kemudian menarik tangannya ke depan dan langsung kuangkat tubuhnya. Wanita itu berteriak kegirangan. Aku berlari menggendongnya ke tengah pantai hingga tubuh kami tenggelam. Bulan madu yang benar-benar indah.

Mekah, 15 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun