"Fit, aku nggak ngapa-ngapain! Sumpah!"
"Ceraikan aku! Gara-gara bang Aldo, Dian nggak jadi nikah, tau?! Barusan pihak pria batalin tunangannya!"
Aku terkejut setengah mati. Paman Pram hanya menunduk. Dian juga tampak kaget. Mata Fitri mulai menitikkan air mata.
###
Kususuri pantai ini. Di sini kenanganku dengan Dian berputar kembali. Dia pernah menguburku dengan pasir hingga kepalaku saja yang terlihat. Aku berteriak minta tolong tapi dia hanya tertawa dan mengambil fotoku beberapa kali. Sialan anak itu, kenangku. Aku duduk meluruskan kaki.
"Hap, tebak siapa?" seseorang menutup mataku dengan jarinya dari belakang.
"Mmm... bentar aku kenali dulu wanginya." Kuturunkan jari-jarinya pelan ke hidung, kuhirup harumnya kemudian kukecup tangan itu dengan bibirku.
"Pinokioo... " Aku berseru kemudian menarik tangannya ke depan dan langsung kuangkat tubuhnya. Wanita itu berteriak kegirangan. Aku berlari menggendongnya ke tengah pantai hingga tubuh kami tenggelam. Bulan madu yang benar-benar indah.
Mekah, 15 September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H