Mohon tunggu...
Ami Ibrahim
Ami Ibrahim Mohon Tunggu... -

penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Kita

6 April 2018   11:10 Diperbarui: 6 April 2018   11:29 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

secangkir kopi pada dinihari yang rawan,
seperti melukis lintang dan bujur
pada peta rinduku.

pada lengkung teduh khatulistiwa matamu,
kutemukan mata air kasih tak habis-habis.
kusesap kembali cinta pekat cafein itu,
seperti mereguk ihwal yang tumbuh
dari lembah-lembah rahasiamu.

dan pada lansekap fajar debar dadamu,
kutemukan diriku senyap dan sendiri.

kita masih menyukai kopi, bukan?

2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun