Mohon tunggu...
Amerinny TriRezeki
Amerinny TriRezeki Mohon Tunggu... Freelancer - Panggil Rinny. Pernah mengajar taman kanak-kanak. Menulis di blog, buku antalogi, media online

Penulis, blogger

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Efektif Membantu Anak Belajar di Rumah Menyenangkan

11 Desember 2024   09:43 Diperbarui: 11 Desember 2024   09:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak belajar di rumah ( sumber: id.pinterest.com)

Belajar di rumah, meskipun terlihat sederhana, sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak dan orang tua. Apalagi di era sekarang, di mana pendidikan sering kali bergeser ke mode online atau blended learning. Banyak orang tua bingung bagaimana membantu anak belajar dengan baik di rumah tanpa membuat mereka merasa tertekan.

Anak belajar di rumah ( dok.pribadi)
Anak belajar di rumah ( dok.pribadi)

Saat ini memang anak-anak sudah mulai ke sekolah. Namun tetap saja lebih banyak waktu di rumah, waktu libur sekolah, kadang mendampingi keponakan belajar, sewaktu pandemi melanda ibunya sering mengalami naik-turun dalam proses belajar di rumah. Mulai dari anak yang mudah bosan, sulit memahami pelajaran, hingga perasaan frustrasi ketika target belajar tidak tercapai. Tapi kami tidak khawatir, pengalaman adalah guru terbaik. Berikut adalah beberapa tips efektif yang bisa saya bagikan kepada anda, yang sudah terbukti membantu anak-anak belajar lebih nyaman dan produktif di rumah.

1. Ciptakan Ruang Belajar yang Nyaman

Anak-anak membutuhkan ruang yang nyaman untuk fokus belajar. Pastikan mereka memiliki meja dan kursi yang ergonomis, serta pencahayaan yang cukup. Hindari belajar di tempat tidur, karena itu dapat membuat anak merasa terlalu santai dan sulit berkonsentrasi.

Saat pertama kali menerapkan belajar di rumah, anak saya sering belajar di ruang keluarga dengan televisi menyala. Ternyata, itu mengganggu fokusnya. Saya akhirnya menata sudut kecil di kamar sebagai "zona belajar." Meja kecil dengan rak buku sederhana, serta papan tulis kecil untuk mencatat jadwal, ternyata membuat keponakan saya lebih bersemangat.

2. Tetapkan Jadwal Belajar yang Konsisten

Rutinitas adalah kunci. Anak-anak cenderung merasa lebih nyaman ketika mereka tahu kapan waktu belajar dan kapan waktu bermain. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu istirahat agar mereka tidak merasa terlalu lelah.

Gunakan timer atau jadwal harian untuk membantu anak memanage waktunya. Sebagai contoh, jadwal belajar selama 25 menit, lalu istirahat selama 5 menit menggunakan metode Pomodoro. Ini membantu anak belajar dengan fokus tanpa merasa jenuh.

3. Gunakan Metode Interaktif dan Kreatif

Anak-anak, terutama yang masih kecil, sering merasa bosan jika belajar hanya menggunakan buku teks. Saya mencoba menggunakan alat bantu belajar, seperti video animasi, permainan edukatif, atau bahkan kegiatan praktis seperti eksperimen sains sederhana di rumah. Alhamdulillah mereka senang sekali dan mudah memahami pelajaran.

Saat mereka merasa kesulitan memahami konsep pecahan, saya menggunakan potongan pizza sebagai alat bantu. Dengan cara ini, mereka dapat memahami pelajaran secara konkret, sekaligus menikmatinya dengan senang hati.

4. Jangan Memaksa, Tapi Dampingi dengan Sabar

Belajar adalah proses, dan setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda dalam menyerap pelajaran. Jangan memaksakan anak untuk terus belajar ketika mereka terlihat lelah atau frustrasi. Sebaliknya, dampingi mereka dengan sabar, dengarkan keluhannya, dan bantu mereka mencari solusi.

Ada hari di mana keponakan saya tidak mau belajar sama sekali karena merasa terlalu banyak tugas dari sekolah. Alih-alih memaksa, saya memutuskan untuk berhenti sejenak dan mengajaknya bicara santai sambil bermain. Keesokan harinya, ia kembali semangat belajar karena merasa didengar dan dimengerti.

5. Berikan Penghargaan untuk Setiap Usaha

Anak-anak akan lebih termotivasi ketika mereka merasa dihargai. Berikan pujian untuk setiap usaha yang mereka lakukan, bukan hanya hasilnya. Contoh, ketika anak Anda berhasil menyelesaikan tugas sulit, katakan, "Ibu bangga dengan usahamu!"

Kami memberikan penghargaan kecil, seperti stiker bintang atau waktu bermain tambahan. Sesekali diajak keluar rumah ke lapangan sekitar rumah, taman bermain. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan lebih semangat belajar.

6. Jadilah Teman Belajar, Bukan Sekadar Orang Tua

Anak-anak akan merasa lebih nyaman ketika orang tua mendampingi mereka dengan santai, bukan sebagai pengawas yang kaku. Kami selalu mendampingi di dalam proses belajar mereka dengan memberikan contoh atau berdiskusi bersama mereka.

Saya sering belajar bersama dengan bermain peran. Misalnya, saat belajar tentang sejarah, kami berpura-pura menjadi tokoh dalam cerita sejarah tersebut. Ini membuat pembelajaran lebih hidup dan menyenangkan.

7. Libatkan Anak dalam Membuat Rencana Belajar

Ajak anak untuk membuat target atau rencana belajar mereka sendiri. Ketika anak dilibatkan dalam proses ini, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab lebih besar terhadap pembelajaran mereka.

Saat saya mendampingi saya selalu bertanya kepada anak, "Apa yang ingin kamu pelajari hari ini?" atau "Pelajaran mana yang menurutmu paling sulit dan perlu dibahas bersama?" Dengan cara ini, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar.

8. Manfaatkan Teknologi dengan Bijak

Di era digital ini, teknologi bisa menjadi alat bantu belajar yang luar biasa, asalkan digunakan dengan bijak. Ada banyak aplikasi pendidikan, seperti Duolingo untuk belajar bahasa, atau Khan Academy untuk memahami matematika dan sains. Kami batasi waktu layar anak agar tidak terlalu lama, dan pastikan konten yang mereka akses sesuai dengan kebutuhan belajar.

9. Ajarkan Manajemen Stres

Belajar di rumah kadang membuat anak merasa stres, terutama jika mereka menghadapi banyak tugas dari sekolah. Kami mengajak anak untuk belajar mengelola stres, misalnya dengan bermain, olahraga, atau sekadar berjalan-jalan di sekitar rumah.

10. Bangun Komunikasi yang Terbuka

Hal terpenting dalam mendampingi anak belajar di rumah adalah membangun komunikasi yang baik. Dengarkan apa yang mereka rasakan, baik kesulitan maupun keberhasilan yang mereka alami.

Setiap malam sebelum tidur, saya sering mengobrol santai dengan anak-anak tentang apa yang mereka pelajari hari itu. Dengan cara ini, saya bisa tahu apa yang perlu ditingkatkan dan apa yang sudah berjalan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun