Khusus pada 2016, jumlah penerima manfaat dari program-program sebaran Dompet Dhuafa mencapai 1,9 juta jiwa. Donatur juga bertumbuh dan bertambah setiap tahun. Atas kiprahnya dalam memperluas manfaat zakat bagi kaum duafa, Dompet Dhuafa menerima Anugerah Ramon Magsaysay 2016. Selain itu, Dompet Dhuafa juga menerima Anugerah Make Study 2016. Sungguh capaian yang layak diapresiasi.
Bertumpu pada kiprahnya selaku lembaga filantropi yang tiada henti berinovasi, jelaslah bahwa tidak ada senoktah keraguan pun dalam hati saya, semoga termasuk Anda, untuk mulai berdonasi demi membantu kaum papa. Uluran tangan kita, entah dalam bentuk zakat, infak, sedekah, ataupun wakaf, tentu akan sangat meringankan beban sesama. Kabar lebih purna terkait Dompet Dhuafa dapat ditilik di tautan ini.
Ketika pertama kali menyebarkan kabar penggalangan bantuan ke tengah khalayak, 2 Juli 1993, Dompet Dhuafa berhasil menghimpun donasi sebesar Rp425.000,00. Dua puluh tiga tahun kemudian, 2016, donasi yang dikumpulkan mencapai Rp260,9 miliar. Kesadaran masyarakat yang terus meningkat berbanding lurus dengan kepedulian kepada sesama, tentu pula diiringi dengan kepercayaan kepada Dompet Dhuafa.
Dengan demikian, sungguh terpuji apabila kita mengetuk hati dan menyegerakan diri untuk berbagi. Bagaimanapun, berani berbagi sejatinya adalah berani bahagia. Dengan kata lain, salah satu cara untuk berbahagia adalah dengan rajin-rajin berbagi.
Maka dari itu, mari menabung kebaikan dan membentangkan kebajikan bersama Dompet Dhuafa lewat tautan donasi ini.
Jangan Takut Berbagi
Pada akhirnya, hasrat berbagi tentu berpulang ke dalam diri kita masing-masing. Barangkali tebersit ragu di dalam hati, mungkin pula terlintas rasa khawatir, tetapi itu perkara lumrah. Manusiawi. Tiada beda dengan melihat pengemis di tepi jalan dan benak kita menaruh wasangka "jangan-jangan ini termasuk pengemis kaya seperti yang tersiar di media sosial".
Rasa ragu dan khawatir itu manusiawi, selama kita mampu menata dan mengelolanya. Selebihnya, teguhkan tekad dan kukuhkan semangat. Era digital memudahkan kita untuk memantau pergerakan dan pertumbuhan lembaga filantropi.
Maka dari itu, tidak ada yang perlu dicemaskan lagi. Jangan takut berbagi. Lakukan sekarang juga, sebab ajal tidak pernah memberitahukan jadwal kedatangannya kepada kita. Bisa lama, bisa sewaktu-waktu tiba.
Amel Widya