Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berani Berbagi Berani Bahagia

12 April 2019   12:49 Diperbarui: 12 April 2019   19:36 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kebermanfaatan Dompet Dhuafa sudah dirasakan oleh banyak pihak. Berdasarkan Laporan Tahunan 2016, sepanjang keberadaannya pada 1993--2016, mahakarya program Dompet Dhuafa telah dinikmati faedahnya oleh 15,42 juta jiwa. Para penerima manfaat itu tersebar di 34 provinsi di Indonesia serta 40 negara di dunia. Kiprah yang patut diacungi jempol, terus didukung, dan penting disebarluaskan demi kemaslahatan manusia.

Khusus pada 2016, jumlah penerima manfaat dari program-program sebaran Dompet Dhuafa mencapai 1,9 juta jiwa. Donatur juga bertumbuh dan bertambah setiap tahun. Atas kiprahnya dalam memperluas manfaat zakat bagi kaum duafa, Dompet Dhuafa menerima Anugerah Ramon Magsaysay 2016. Selain itu, Dompet Dhuafa juga menerima Anugerah Make Study 2016. Sungguh capaian yang layak diapresiasi.

Bertumpu pada kiprahnya selaku lembaga filantropi yang tiada henti berinovasi, jelaslah bahwa tidak ada senoktah keraguan pun dalam hati saya, semoga termasuk Anda, untuk mulai berdonasi demi membantu kaum papa. Uluran tangan kita, entah dalam bentuk zakat, infak, sedekah, ataupun wakaf, tentu akan sangat meringankan beban sesama. Kabar lebih purna terkait Dompet Dhuafa dapat ditilik di tautan ini.

Ketika pertama kali menyebarkan kabar penggalangan bantuan ke tengah khalayak, 2 Juli 1993, Dompet Dhuafa berhasil menghimpun donasi sebesar Rp425.000,00. Dua puluh tiga tahun kemudian, 2016, donasi yang dikumpulkan mencapai Rp260,9 miliar. Kesadaran masyarakat yang terus meningkat berbanding lurus dengan kepedulian kepada sesama, tentu pula diiringi dengan kepercayaan kepada Dompet Dhuafa.

Dengan demikian, sungguh terpuji apabila kita mengetuk hati dan menyegerakan diri untuk berbagi. Bagaimanapun, berani berbagi sejatinya adalah berani bahagia. Dengan kata lain, salah satu cara untuk berbahagia adalah dengan rajin-rajin berbagi.

Maka dari itu, mari menabung kebaikan dan membentangkan kebajikan bersama Dompet Dhuafa lewat tautan donasi ini.

Jangan Takut Berbagi

Pada akhirnya, hasrat berbagi tentu berpulang ke dalam diri kita masing-masing. Barangkali tebersit ragu di dalam hati, mungkin pula terlintas rasa khawatir, tetapi itu perkara lumrah. Manusiawi. Tiada beda dengan melihat pengemis di tepi jalan dan benak kita menaruh wasangka "jangan-jangan ini termasuk pengemis kaya seperti yang tersiar di media sosial".

Rasa ragu dan khawatir itu manusiawi, selama kita mampu menata dan mengelolanya. Selebihnya, teguhkan tekad dan kukuhkan semangat. Era digital memudahkan kita untuk memantau pergerakan dan pertumbuhan lembaga filantropi.

Maka dari itu, tidak ada yang perlu dicemaskan lagi. Jangan takut berbagi. Lakukan sekarang juga, sebab ajal tidak pernah memberitahukan jadwal kedatangannya kepada kita. Bisa lama, bisa sewaktu-waktu tiba.

Amel Widya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun