Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Dulu Aku Menyusu di Payudara Ibumu

11 Agustus 2018   00:55 Diperbarui: 14 Mei 2019   22:56 4306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: manishshidu.wordpress.com

Kamu menatapku. Lembut sekali. Tetapi kamu tidak mengecup keningku. "Jaga kesehatan!"

Aku hanya mengangguk.

"Rajin-rajin jenguk Ibu, Dik."

Aku mengangguk lagi.

"Aku tidak akan menikah. Seumur hidupku. Sebab secara batin aku telah menikahimu."

Aku tercenung. Tidak ada yang mampu kulakukan selain tergugu di dadamu. Aku tahu kamu juga menangis. Aku tahu itu karena setitik air hangat dari matamu terjatuh ke lenganku. Tetapi aku tahu kamu tidak akan mengubah keputusan untuk pergi, menjauh, menjauh dariku, menjauh sejauh-jauhnya. Kamu kepala batu. Jika sudah A akan selalu A walau apa pun yang terjadi.

Hingga tumpah semua keluhku. "Aku mencoba untuk memahami alasan kepergianmu, tetapi aku tetap tidak mengerti mengapa kamu harus pergi. Aku merasa tersiksa karena mengerti bahwa sebenarnya kamu juga tersiksa. Aku ingin meminta agar kaubatalkan kepergianmu, tetapi kamu orang yang selalu merasa benar dan tidak ada yang perlu dipikirkan ulang. Aku ingin membencimu, tetapi cintaku sangat kuat menahan gelegak benci itu!"

"Kamu akan baik-baik saja," katamu sambil mengelus rambutku.

"Kalimat paling bodoh yang pernah kudengar darimu, Kak."

"Kamu perempuan tangguh, Dik!"

"Dengan cinta yang tanggung?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun