Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidyaa Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kicau Pisau di Sebuah Kamar Hotel Melati

7 Agustus 2018   23:44 Diperbarui: 8 Agustus 2018   20:35 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: pixabay.com

Pukul delapan pagi dengkurmu mengusik telingaku. Memang tak ada yang nikmat selepas sanggama selain tidur. Itulah kau.

Gadis belia itu menahan geletar di jemarinya ketika ia mencekal pangkal gagangku. Napasnya menyapu bilah mataku. Ia memang selalu membawa aku ke mana pun ia pergi.

Seperti hari ini ketika dengan buas kaurobek kelaminnya. Setelah berbisik "demi Tuhan" dan mencecap air matanya sendiri, ia menusukkan tubuhku ke tubuhmu.

2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun