Mohon tunggu...
Amelia Rizal Matondang
Amelia Rizal Matondang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Berbahagialah dari kesederhaan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Pandemi Covid-19 di Indonesia dan Pencegahannya

15 April 2020   18:49 Diperbarui: 15 April 2020   23:44 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur Riset Core Indonesia.

Pandemi Covid-19 merupakan virus corona yang di duga  berasal dan pertama kali muncul dari kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Jumlah kasus di Wuhan sebanyak 114.285 orang dan 62.841 dinyatakan sembuh.

Awal Mula Masuknya COVID-19 Ke Indonesia.

Menteri KesehatanTerawan Agus Putranto menjelaskan, Kedua orang yang terinfeksi merupakan perempuan berusia 64 dan 31 tahun yang memiliki hubungan ibu dan anak. Keduanya diketahui terinfeksi virus tersebut setelah melakukan kontak dengan seorang WNA Jepang yang berdomilisi di malaysia dan sebelumnya sempat bertemu di Indonesia. Kontak tersebut di perkirakan terjadi pada tanggal 14 februari 2020. Pada 28 Februari 2020, pasien mendapatkan telepon dari temannya yang di Malaysia. Dalam sambungan telepon tersebut, pasien mendapatkan informasi jika WNA Jepang yang merupakan temannya itu positif terinfeksi virus corona.

Covid-19 terus menerus  menyebar di Indonesia hingga pada saat ini pada tanggal 15 April 2020 tercatat 5.136 kasus. Diantara nya 4.221 dirawat, 446 sembuh, dan 469 meninggal.

Dampak yang di rasakan Indonesia.

shutterstock
shutterstock

Salah satu penyebab virus corona mudah menyebar di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan negara dengan Sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memiliki kontribusi devisa terbesar kedua di Indonesia setelah devisa hasil ekspor Kelapa Sawit. 

Sektor pariwisata mengalami penurunan daya beli secara drastis karena berkurangnya pengunjung dari turis lokal maupun turis mancanegara, sehingga  secara otomatis pendapatan dan devisa yang didapat oleh sektor pariwisata semakin menurun.

Bukan hanya sektor pariwisata yang mengalami kelumpuhan sementara, tetapi para karyawan dari jenis perusahaan lainnya ikut merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Yang dimana pekerjaan atau kegiatan yang biasanya dilakukan diluar rumah secara langsung sekaran terpaksa harus dilakukan di dalam rumah. Sebagaimana berdasarkan Surat Edaran yang di keluarkaan pada 18 Maret 2020, segala kegiatan di dalam dan di luar ruangan di semua sektor yang terkait pariwisata dan ekonomi kreatif di tunda sementara waktu demi mengurangi penyebaran Covid-19.

Serta ada banyak pula karyawan yang terancam pemberhentian hak kerja (PHK) karena banyak pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan dirumah, seperti halnya kegiatan produksi yang bergantung pada mesin yang berada di tempat produksi. 

PHK ini juga dilakukan karena kurangnya pembelian dari konsumen dan dibatasinya ekspor ke negara tertentu sehingga akan menghambat ekspor dan mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan perusahaaan bisa mengalami kerugian. Ada pun penyebab lain dari di PHK nya para karyawan yaitu karena kelangkaan bahan baku untuk diproduksi yang di impor dari negara luar seperti dari negara Thiongkok sehingga akan menghambat kegiatan industri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun