Total pekerja yang terlibat dalam produksi yaitu sebanyak 9 orang, Dimana pemotong dan pengemasan berjumlah 1 orang dan penjahit 8 orang. Untuk pemotong dan pengemasan upah perbulannya yaitu sebesar Rp 2,000,000, dan untuk penjahit per orangnya Rp 2,500,000 dikarenakan pekerjanya ada 8 orang maka biaya yang dikeluarkan yaitu Rp 20,000,000. Sehingga koveksi Zifa Collection mengeluarkan biaya tenaga kerja langsung yaitu Rp 22,000,000.
Mengenai jumlah biaya overhead pabrik yang digunakan oleh konveksi Zifa Collection dalam sebulan. Pada bahan penolong terdapat 26 lusin benang yang digunakan dalam satu bulan dengan jumlah harga Rp 4,680,000, smockring 156 dus dalam satu bulan dengan jumlah harga Rp 302,640,000 dan karet elastis 20 kg dalam satu bulan dengan harga Rp 850,000. Sehingga total biaya bahan penolong yang di keluarkan oleh konveksi Zifa Collection yaitu sebesar Rp 308,170,000. Biaya Listrik yang dikeluarkan oleh konveksi Zifa Collection dalam sebulan yaitu Rp 200,000, biaya pemeliharaan mesin Rp 75,000, biaya penyusutan mesin yaitu Rp 360,000 dan biaya BTKTL atau biaya pengiriman yaitu sebesar Rp 2,160,000. Sehingga Perusahaan Zifa Collectin dalam sebulan menguarkan biaya BOP sebesar Rp 310,965,000.
Penulis berpendapat bahwa metode ini sangat relevan  digunakan oleh UMKM seperti Zifa Collection untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas usaha. Mengingat persaingan di industri konveksi yang semakin ketat, pengendalian harga pokok produksi yang terperinci dan akurat menjadi salah satu kunci keberhasilan untuk tetap kompetitif di pasar.
Metode ABC memiliki keunggulan dalam mengidentifikasi aktivitas yang memberikan nilai tambah, serta memungkinkan perusahaan untuk menekankan biaya operasional tanpa mengurangi kualitas produk. Bagi Zifa Collection, ABC membantu memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai alokasi biaya, sehingga pemilik dapat menetapkan harga jual yang mencerminkan usaha dan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Namun, penulis juga mencatat bahwa penerapan metode ini memerlukan upaya lebih dalam pengumpulan data aktivitas dan pengelolaan informasi keuangan. Oleh karena itu, penulis merekomendasikan Zifa Collection merekomendasikan penerapan teknologi akuntansi manajemen yang mendukung metode ABC agar prosesnya lebih efisien. Selain itu, pelatihan untuk tenaga kerja tentang pentingnya efisiensi di setiap tahapan produksi juga diperlukan untuk memperkuat penerapan strategi ini.
Secara keseluruhan, metode ABC tidak hanya sebagai solusi untuk mengoptimalkan biaya produksi, Namun juga strategi yang dapat membantu perusahaan mencapai keberlanjutan di tengah tantangan industri yang dinamis. Penerapan metode ini di Zifa Collection dapat memberikan hasil yang positif, baik dari segi efisiensi biaya maupun peningkatan keuntungan,'' tutup penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H