Faktor Utama Penyebab Terjadinya Kebakaran:Â
- Korsleting listrik, termasuk: penyambungan colokan listrik secara berlebihan, menggunakan peralatan konektor listrik tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)Â
- Pembakaran sampah tanpa monitoring yang memadai
- Kelalaian dalam penggunaan gas rumah tangga
- Puntung rokok
- Kelalaian dalam menggunakan lilin
Lantas apa saja langkah yang telah pemerintah lakukan dalam hal meminimalisir potensi kebakaran khususnya di wilayah pemukiman padat penduduk contohnya di kecamatan Tambora, Jakarta Barat?
Tindakan preventif: terus mensosialisasikan bahaya potensi kebakaran kepada masyarakat luas, termasuk dengan membuka Museum Pemadam Kebakaran di TMII, Jakarta Timur.
Sosialisasi kesadaran potensi kebakaran dimulai dari tingkat paud sampai dewasa bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk: pelaku usaha, institusi pendidikan, asosiasi, komunitas dan media.Â
Kemudian setelah terbentuk kesadaran akan bahaya kebakaran disekitar kita, langkah selanjutnya adalah mengajak masyarakat untuk bersinergi membantu dalam gotong royong menjaga lingkungan kita dari potensi bahaya kebakaran termasuk membentuk relawan kebakaran, dan menyiapkan peralatan infrastruktur untuk meminimalisir terjadinya kebakaran.Â
Termasuk di Tambora sendiri sudah disiapkan peralatan infrastruktur pencegah kebakaran:Â
1. Menyediakan hydrant mandiri di beberapa titik rawan kebakaran termasuk di Gang Lembayung
2. Menyediakan Siamese Connection
Peralatan ini berfungsi sebagai jalur distribusi ketersediaan air pada ground (sumber air tanah)
3. Mendirikan Rumah Pompa Hydrant
Infrastruktur rumah pompa ini terletak di Kompleks SDN Duri Utara 01-06 yang berada di tengah pemukiman padat di Tambora dan memiliki fungsi utamanya untuk menghisap air dari sumber air tanah apabila diperlukan untuk memadamkan kebakaran.