Mohon tunggu...
Amelinda Rahmayanti
Amelinda Rahmayanti Mohon Tunggu... Auditor - S1 PWK UNEJ '19

191910501062

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jodipan, Mengubah Kampung Kumuh Menjadi Kampung Warna-warni

29 Oktober 2019   07:04 Diperbarui: 29 Oktober 2019   07:20 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kampung ini tidak kalah unik dengan Kampung warna-warni atau kampung jodipan, setelah masuk kampung jodipan para wisatawan bisa menyambung mengunjungi kampung tridi ini dengan membayar uang tiket masuk lanjutan dan di seberang kampung warna warni Jodipan ini juga terdapat Kampung Tridi yang tak hanya memiliki dinding rumah warga yang dicat berwarna warni tapi juga ada banyak gambar 3D yang jadi spot foto-foto keren.

Menariknya gambar 3D disana cocok di jadikan background spot foto, mulai dari gambar hiu, gorilla, sayap kupu-kupu, T- rex. Gambaran hasil karya para warga terlihat nyata, elegan dan sangat menarik, selanjutnya disuguhi jalan dan terdapat lorong payung yang diatasnya terdapat berbagai macam pepayungan disana, sebagai spot foto lainnya.

Dulu, wisatawan yang datang ke kampung warna warni Jodipan lalu ingin ke Kampung Tridi harus menaiki puluhan anak tangga dan memutar lewat Jembatan Sungai Brantas yang lumayan jauh dan melelahkan. Namun kini sudah ada jembatan kaca yang menghubungkan kedua kampung tematik ini. Kehadiran jembatan kaca ini semakin menambah daya tarik Kampung Jodipan dan Kampung Tridi karena pengunjung kini bisa ber-foto ria di atas jembatan kaca ini.

Konstruksi jembatan kaca Ngalam Indonesia ini dirancang oleh dua mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yaitu Mahatma Aji dan Khoriul di bawah binaan Ir. Lukito Prasetyo. Kedua mahasiswa tersebut pernah menjadi Juara Umum Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia Tahun 2015. Sedangkan untuk pembangunan jembatan difasilitasi oleh PT Indana yang perusahaan cat asal Malang. Pembangunan jembatan ini dilakukan sejak 8 Juni 2017 dan rampung 25 September 2017 dengan materi bahan yang sudah teruji kekuatannya.

Desain jembatan kaca ini disebut-sebut ingin meniru jembatan kaca ekstrim yang ada di Zhangjiajie, Cina. Namun hasil akhirnya menunjukkan jika jembatan ini hanya memiliki kaca di bagian tengah dengan ukuran yang tidak terlalu besar di bagian dinding jembatan. Meski demikian, banyak wisatawan yang tetap berfoto ria di atas jembatan ini.

Jembatan dengan warna kuning emas ini memiliki panjang 25 meter dan lebar 1,25 meter serta berada di ketinggian 9,5 meter. Jembatan ini bisa dilalui dua orang yang berjalan berpapasan dan mampu menampung maksimal 50 orang dan menanggung beban 250 kg.

Dan yang terakhir masih di kawasan kampung jodipan terdapat kampung sebalah yang hanya berwarnakan satu warna saja yakni biru dan memiliki nama yaitu kampung biru arema , Kampung ini melambangkan warna dari ciri khas persepakbolaan di Malang yaitu biru. Warga Malang juga mengenalkan berbagai macam ciri khas dari kota itu sendiri ke para wisatawan indonesia. 

Pariwisata di Malang tidak hanya tempat untuk spot foto dan rekreasi, di sana juga mengajarkan edukasi yang akan di tanamkan ke parawisatawan. Terutama untuk anak-anak, dapat bermain namun  sambil belajar dengan membuat berbagai macam kerajinan yang menjadi ciri khas kota Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun