Stunting tetap menjadi permasalahan utama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Stunting, yang merupakan kekurangan gizi kronis, merujuk pada masalah gizi yang terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi dari makanan dalam jangka waktu yang signifikan. Kondisi stunting dialami balita namun salah satu faktor penyebabnya dimulai dari masa kehamilan. Kurangnya asupan gizi ketika janin karena kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai kesehatan dan gizi sebelum serta saat masa kehamilan. Penanganan kejadian stunting menjadi salah satu fokus utama dalam agenda pembangunan nasional, sebagaimana diuraikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.Â
Kampung Emas Madani merupakan program kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan diluar kampus sebagai sebuah inisiatif yang sangat positif untuk mengatasi masalah stunting dan memberdayakan masyarakat di tingkat kelurahan. Program tersebut mencerminkan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk mahasiswa, dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi prevalensi stunting.Â
Program tersebut merupakan perwujudan kerjasama antara Universitas Airlangga dengan dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Stunting Jawa Timur serta Pemerintah Kota Surabaya. "Kampung Emas" merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa dengan komunitas yang tergabung. Pada kegiatan tersebut bertujuan untuk turut andil terhadap pembangunan kesehatan negeri dengan mengedukasi stunting yang berlokasi di kelurahan Kendangsari Kecamatan Tenggilis Mejoyo dengan tiga program utama yakni, LADUNI, SBCC-BESTIEZ serta Formula Pangan.
LADUNI
Laduni merupakan sebuah suplemen Multiple Micronutrients (MMN) yang merupakan suplemen donasi dari mitra luar negeri (The Vitamin Angels Alliance) sebagai Peningkatan cakupan pemeriksaan kesehatan pranikah dan peningkatan pemanfaatan aplikasi ELSIMIL (aplikasi BKKBN untuk memantau kesehatan calon pengantin maupun ibu hamil. Penyelenggaraan Laduni pada masyarakat sudah mulai tersebar kepada para ibu hamil dan catin di Kelurahan Kendangsari sehingga sasaran telah mengkonsumsi Laduni.
SBCC-BESTIEZ (Social Behaviour Change Communication: Bunda Teredukasi Sehat, Hebat, Peduli Gizi)
SBCC-BESTIEZ merupakan program yang bertujuan mengubah perilaku ibu hamil dan calon pengantin dalam praktik makan serta penguatan peran PKK dan TPK sebagai edukator dan konselor kesehatan dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan program ini berlangsung di Gedung LKMK Kelurahan Kendangsari pada hari Selasa, 28 November 2023 dalam bentuk sosialisasi dengan mengangkat tema "Gizi Seimbang" bagi ibu hamil dan calon pengantin serta "LADUNI" yang disampaikan oleh mahasiswa KKN didampingi oleh pihak Kelurahan Kendangsari dan Puskesmas Tenggilis Mejoyo.
3. FORMULA PANGAN BERIMAN (Formulasi Pangan lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani)
FORMULA PANGAN BERIMAN merupakan program yang bertujuan untuk mengembangkan formula makanan berbasis protein hewani untuk meningkatkan asupan protein bagi ibu hamil dan calon pengantin untuk mendukung program DASHAT (Dapur Sehat). Dalam program ini, Mahasiswa KKN di Kelurahan Kendangsari mengembangan formula pangan dengan bahan dasar daging ayam dengan nama menu "Ayam Kukus Saus Cabe". Pembuatan formulasi ayam kukus saus cabe ini dikemas dalam bentuk video dan ditampilkan bersamaan dengan program SBCC-BESTIEZ pada hari Selasa, 28 November 2023.Â
Program "Kampung Emas" yang telah dilaksanakan di kelurahan Kendangsari berjalan baik dan lancar. Luaran yang dihasilkan berupa para responden yakni ibu hamil dan calon pengantin paham tentang pentingnya gizi seimbang untuk kesehatan diri dan calon bayi. Para responden kartu monitoring Laduni/MMN agar lebih teratur dalam mengkonsumsi Laduni. Dengan adanya program ini, kolaborasi antara mahasiswa, KSH, bidan kelurahan, puskesmas setempat, Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dan LPPM Universitas Airlangga menjadi salah satu langkah untuk mencegah stunting di Surabaya. "Kampung Emas" periode selanjutnya harus lebih baik daripada periode 2.0 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H