Mohon tunggu...
Amelina Junidar
Amelina Junidar Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Islam Al Azhar 67 Bukittinggi

Nama pena Elina Ajrie. Ibu rumah tangga. Hobi coret-coret semenjak kelas 3 SD. Sudah memiliki sekitar 6 buku puisi solo dan 20 antologi cerpen-puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Pertama, Kedua

1 April 2023   06:52 Diperbarui: 1 April 2023   07:04 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pundaknya itu diciptakan dari besi

supaya tak koyak diempas tangan tangan kecil

yang tak menurut ketika disuruh mengerjakan berlembar PR

Mulutnya itu diciptakan dari buluh perindu

supaya tak koyak hati hati murni

yang masih mengingin iba dan cinta

di tengah badai acuh orang tua yang berdalih nafkah semata

Ini bukan bebannya saja, kau juga

kau dan dia

yang merencanakan keberadaannya ke dunia

bukankah salah jika kau titikberatkan pada orang asing saja

di sebuah tempat bernama rumah kedua

sedang si bocah kecil itu tak merasa memiliki rumah pertama

bagaimana jika ini diluruskan saja

renovasi rumah pertama mungkin saja perlu diloloskan

agar rumah kedua pun bebas dari segala tuntutan 

akibat pola negatif dampingan yang nihil gamitan

samakan fondasi dan tiang tiang

agar kedua rumah aman dan tenteram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun