Mohon tunggu...
Amelia Wulandari
Amelia Wulandari Mohon Tunggu... Administrasi - wanita biasa

wanita receh suka menulis hal recehan. Ibu rumah tangga lulusan sekolah kuliner yang suka memasak dan membagikan resep.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku, Kamu dan Pacarmu

14 Juni 2015   23:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:03 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

AKU, KAMU DAN PACARMU

Kisah ini dipersembahkan untuk kamu yang pernah mengisi hari-hariku dengan indah. J

Aku Meli, anak gadis biasa yang bisa di bilang polos, cukup ceria, tidak bisa diam, cukup popular dan terlalu baik hati.haha Setelah hari kelulusan SMA dan menjalani libur panjang yang menurutku membosankan, akhirnya aku bisa merasakan bangku kuliah untuk pertama kalinya. I’m in college now.

Hari pertama kuliah di isi dengan PPK (Pekan Pengenalan Kampus), di sini aku mendapat banyak teman baru. Maklum saja, teman se-geng ketika SMA banyak mengambil jurusan lain dan ada pula yang keluar negeri. Ada sih yang sejurusan, tetapi dia adalah kakak kelas dan tidak ikut PPK. Jadi memang mau tidak mau aku harus beradaptasi dan survive sendiri di angkatan ini.

Ketika PPK, aku berkenalan dengan kakak pendampingku yang bernama Santo. Anaknya baik, pengertian, pintar dan ceria. Ketika itu kami bukannya mendengarkan presentasi yang berlangsung tetapi malah ngobrol sendiri di belakang kelas. Obrolan kami seputar dunia Psikologi dan masa SMA-ku yang menurutku cukup indah. Kamipun menjadi akrab dengan cepat. Mungkin karena pada dasarnya kami berdua adalah orang yang cepat akrab dengan orang baru.

Tidak terasa masa PPK yang berjalan selama seminggu telah usai dan aku ingin tetap bercengkrama dengan kakak itu, hanya saja sialnya aku tidak bisa menemukannya di kampus. Maklum saja dia anak semester lumayan tinggi yang sudah minim kegiatan di kampus. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengirimkan SMS kepadanya. Isinya sih modus banget. Pura-pura menanyakan masalah organisasi kemahasiswaan yang bisa diikuti mahasiswa baru dan apa keuntungannya.

Setelah kejadian itu, kamipun sering ber-SMS ria. Entah hanya bercanda atau dia menemaniku bercerita mengenai apapun. Dia juga dengan senang hati membantu ketika ada tugas yang tidak ku mengerti. Bahkan ketika aku bertengkar dengan temanku yang bernama Vina, dia juga menenangkanku. Kalian perlu tahu, pertengkaranku dengannya bukan karena salahku. Tetapi memang salahnya yang selalu mengatakan dengan wajah sinisnya “kenapa hanya Meli yang diingat dan di sapa oleh semua orang. Entah teman seangkatan entah kakak kelas”. Awalnya sih aku oke aja, tetapi dia selalu mengulang ketika ada yang menyapaku, akhirnya aku gerah juga dan menanyakan maksud ucapannya. Bukannya menjelaskan dia malah marah dan mengibarkan bendera perang kepadaku.

Pada saat itu juga kak Santo yang menenangkanku dan menemaniku. Dia juga kadang membantu tugas kelompokku dan selalu bergurau bersama dengan teman-teman angkatanku tanpa memandang sebelah mata anak semester awal. Sampai saat itu, aku tidak pernah tau statusnya dan memang aku tidak menyanyakannya.

Hariku berjalan indah, dengan banyak teman dari berbagai angkatan, teman dari organisasi (mereka selalu mengatakan bahwa di organisasi tersebut hanya ada satu cewek betulan yaitu Meli) dan memiliki sebuah tempat untuk mencurahkan perasaanku yang bahagia atau sedih kapanpun. Hingga suatu saat aku mengetahui bahwa ternyata kak Santo sudah memiliki pacar yang sudah berjalan empat tahun. Aku tidak pernah mempermasalahkan statusnya karena memang dia ku anggap sebagai kakak sendiri. Lagipula akupun juga sudah memiliki pacar sendiri, dan pacarku tidak pernah mempermasalahkan hubungan pertemananku dengan kak Santo.

Tetapi ternyata aku putus dengan pacarku karena orangtuaku yang tidak menyetujui hubungan kami. Selain teman-teman terdekatku, kak Santo juga menemaniku setiap waktu. Meskipun hanya untuk mengobrol atau hanya menanyakan keadaan perasaanku. Akhirnya aku berhasil move-on dan kehidupanku kembali seperti semula. Dimana tidak ada lagi kesedihan dan air mata. Kehidupanku sangat normal karena hanya ada senda gurauku bersama teman-teman terdekat, tentu saja kak Santo juga masuk hitungan.

Kehidupanpun berjalan normal hingga suatu hari ketika aku meneleponnya, dan ternyata dia sedang bersama dengan kekasihnya. Kekasihnya sungguh marah dan cemburu, meskipun sudah dijelaskan dengan baik dan jelas bahwa kami tidak ada apa-apa. Tetapi tetap saja dia marah, dan tidak mengijinkan kak Santo menghubungiku dan mewajibkannya mem-block segala account social media dengan namaku.

Aku menjadi tidak enak dengannya dan mulai menjauhinya secara perlahan. Hingga akhirnya hubunganku dan kak Santo mulai memburuk. Kami tidak pernah lagi saling menyapa, berkirim SMS, ngobrol ataupun bergurau seperti dulu lagi. Benar-benar segalanya terbatasi, dan aku sedih. Tidak ada lagi orang yang selalu ada dan menemaniku dikala sedih, ingin menangis dan bahkan ketika membutuhkan tempat untuk menceritakan kebahagiaan. Tidak ada lagi tempat sharing segala sesuatu yang aku rasakan.

Semuanya sudah hilang dan hangus terbakar api cemburu yang buta. Tetapi kak, terima kasih telah menjadi teman terbaik bagiku J Mungkin selamat tinggal tidak pantas terucap dan kesedihan tidak akan mampu menghapus segala kenangan kita ketika bersama. Aku hanya dapat mengucapkan terima kasih atas semuanya dan mempersembahkan cerita ini sebagai bentuk kenang-kenangan dariku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun