Aku menjadi tidak enak dengannya dan mulai menjauhinya secara perlahan. Hingga akhirnya hubunganku dan kak Santo mulai memburuk. Kami tidak pernah lagi saling menyapa, berkirim SMS, ngobrol ataupun bergurau seperti dulu lagi. Benar-benar segalanya terbatasi, dan aku sedih. Tidak ada lagi orang yang selalu ada dan menemaniku dikala sedih, ingin menangis dan bahkan ketika membutuhkan tempat untuk menceritakan kebahagiaan. Tidak ada lagi tempat sharing segala sesuatu yang aku rasakan.
Semuanya sudah hilang dan hangus terbakar api cemburu yang buta. Tetapi kak, terima kasih telah menjadi teman terbaik bagiku J Mungkin selamat tinggal tidak pantas terucap dan kesedihan tidak akan mampu menghapus segala kenangan kita ketika bersama. Aku hanya dapat mengucapkan terima kasih atas semuanya dan mempersembahkan cerita ini sebagai bentuk kenang-kenangan dariku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H