Konsep Dasar Manajemen Strategi keuanganÂ
   Manajemen keuangan strategi adalah perpaduan antara manajemen strategik dan manajemen keuangan. Sebagai suatu gabungan dua disiplin ilmu, manajemen keuangan strategik telah mengalami perkembangan signifikan dan perhatian ahli manajemen keuangan. Hal ini terkait erat dengan adanya lonjakan arus modal dan aliran modal regional dan lintas batas (antar negara) secara besar-besaran. Jumlah perusahaan yang memutuskan untuk memasuki pangsa pasar baru atau asing dari waktu ke waktu semakin banyak. Keputusan untuk memasuki pasar baru sangat erat kaitannya dengan keputusan strategis.
  Transformasi digital telah menjadi bagian integral dari berbagai sektor, termasuk dunia bisnis. Perubahan ini tidak hanya membawa efisiensi dalam operasional perusahaan tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan. Dalam konteks ini, manajemen keuangan memegang peran strategis untuk memastikan keberlanjutan perusahaan melalui pengelolaan sumber daya, analisis risiko, dan pengambilan keputusan berbasis data. Â
   Era digital menuntut perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan, seperti integrasi teknologi finansial (FinTech), otomatisasi, dan penggunaan big data. Artikel ini akan membahas bagaimana manajemen keuangan perusahaan beradaptasi dan berkontribusi secara strategis dalam menghadapi transformasi digital.
   Di era transformasi digital, peran manajemen keuangan perusahaan menjadi semakin strategis. Teknologi telah mengubah cara perusahaan mengelola, menganalisis, dan mengambil keputusan terkait keuangan. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan serba cepat, manajemen keuangan harus mampu beradaptasi dengan perubahan untuk memastikan kelangsungan dan pertumbuhan perusahaan.
Strategi Keuangan Dan Fungsi Manajemen Keuangan
   Manajemen keuangan strategis adalah tentang menciptakan laba untuk bisnis dan memastikan return atas investasi (return on investment = ROI) yang dapat diterima. Manajemen keuangan dicapai melalui rencana keuangan bisnis, pengaturan kontrol keuangan, dan pengambilan keputusan keuangan.  Manajemen keuangan itu sendiri melibatkan pemahaman dan pengendalian, pengalokasian, dan memperoleh aset dan kewajiban perusahaan dengan benar, termasuk memantau item pembiayaan operasional, seperti pengeluaran, pendapatan, piutang dan utang, arus kas, dan profitabilitas.
  Sumber daya keuangan adalah dasar dari rencana strategis dan nilai keuangan adalah faktor pemersatu yang mengikat produk, keputusan pasar dan operasi terkait dengan opsi-opsi strategis. Fungsi utama keuangan pada suatu perusahaan diarahkan untuk merencanakan campuran atau bauran pendanaan (financing mixed) yang tepat guna mendukung kegiatan strategis dan memastikan bahwa dana digunakan dalam upaya untuk mencapai return atau imbal hasil harapan (expected return). Fungsi keuangan adalah titik pusat yang menyatukan bisnis, mengelola kontrol, dan informasinya dalam langkah menuju upaya desentralisasi pengambilan keputusan. Dapat dikatakan bahwa dalam jangka panjang, semua perencanaan mengarah pada perencanaan keuangan. Keuangan adalah penghubung utama antara rencana strategis dan implementasinya. Oleh karena itu, setiap keputusan keuangan harus mampu menjadi penggerak nilai (value driver) yang nantinya akan mampu menjadi pencipta nilai (value creator).
   Penggerak nilai perusahaan harus secara langsung dikaitkan dengan penciptaan nilai bagi pemegang saham dan diukur dengan indikator kinerja kunci (key performance indicator = KPI) keuangan dan operasional yang harus mencakup pertumbuhan jangka panjang dan kinerja operasi. Mengingat cakupan bahasan dalam buku ini lebih ditekankan pada perusahaan yang tercatat di bursa saham, tujuan akhir dari perusahaan adalah untuk memakmurkan pemegang saham (shareholders wealth). Indikator utama kemakmuran pemegang saham adalah meningkatnya harga saham. Namun demikian, bahasan atas perusahaan non-publik termasuk perusahaan skala kecil dan menengah juga disinggung, khususnya terkait dengan bukti empiris.
   Implikasi dari upaya peningkatan kemakmuran pemegang saham adalah manajemen perusahaan harus selalu berusaha mengambil keputusan yang berorientasi pada peningkatan nilai perusahaan (harga saham). Maksimalisasi harga saham adalah salah satu faktor penting untuk tujuan maksimalisasi nilai. Konsep mengukur dan mengelola nilai pemegang saham sangat penting karena meningkatnya relevansi pasar modal dan tata kelola perusahaan (good corporate governance). Pendorong nilai utama untuk penciptaan kekayaan pemegang saham adalah aset tidak berwujud, operasi, investasi, dan keuangan.
   Secara tradisional, kita mengenal tiga fungsi utama dalam manajemen, keuangan yang juga dikenal sebagai tiga keputusan utama manajemen keuangan. Keputusan-keputusan yang dimaksud adalah fungsi pendanaan, fungsi investasi, dan fungsi dividen. Keputusan pendanaan, investasi, dan dividen adalah tiga pilar utama pengambilan keputusan dalam keuangan perusahaan. Ketiga jenis keputusan tersebut lebih dikenal pada jenis perusahaan secara umum. Dalam perkembangannya, ada dua keputusan tambahan jika kita mengaitkan dengan perusahaan yang sudah menjual sahamnya ke pasar modal. Dua keputusan yang dimaksud adalah fungsi terkait tata kelola perusahaan yang baik dan fungsi manajemen risiko.