Di kemukakan sendiri oleh Moh. Roem untuk menghadiri di gedung kebangkitan nasional pada 2 oktober 1926 dalam judul " Peranan Sarekat Islam Dalam Pergerakan Kemerdekaan".Â
Sarekat Dagang Islam bisa dikatakan didirikan atas ketidaksengajaan oleh seorang pengusaha batik bernama Haji Samanhudi karena adanya kisruh adanya keinginan orang Jawa mengalahkan Cina dalam sektor perdagangan, dari Solo aktivitas Sarekat Islam mulai menunjukan pengaruhnya melalui salah satu tokoh pentoalnnya yakni Tjokroaminoto.
Seperti sudah disinggung sebelumnya perubahan nama menjadi Sarekat Islam tentu memiliki kelebihan tersendiri yakni, dimana pada awalnya hanya terfokus pada golongan pedagang-pedagang saja menjadi terbuka untuk siapa saja bisa masuk ke dalam Sarekat Islam dan benar saja, setelah perubahan nama menjadi Sarekat Islam pada tahun 1911 hal ini dilakukan oleh H.O.S Tjokroaminoto dengan melihat bahwasanya selama menjadi Sarekat Dagang yang terfokus pada ekonomi cenderung belum bisa menampung dalam keanggotaan dari segala golongan.Â
Sementara itu, setelah berubah menjadi Sarekat Islam sudah  berkembang dengan pesat menjadi organisasi massa dengan total ke anggotanya pada tahun 1919 sudah mencapai sebanyak dua juta orang.
Setelah beralih menjadi fokus pada politik, SI mulai berbenah dengan mengatur internal tubuhnya mulai dari pemilihan ketua umum, anggaran dasar dan rumah tangga hingga delapan program kerja, Â tentu hal ini dilakukan oleh SI sebagai upaya menjaring sebanyak-banyaknya anggota dan melakukan perlawanan pada pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang seringkali membatasi pergerakan organisasi-organiasasi bentukan pribumi kala itu, bisa dilihat dari upaya pihak kolonial yang sampai memenjarakan H.O.S Tjokroaminoto yang sarat akan politik dan pembatasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H