Purwakarta-menghadirkan Miniatur Nusantara yang dinamakan Diorama Nusantara, dengan inovasi yang mengangkat Sejarah Nusantara yang mencakup perjalanan panjang masa Pra-Sejarah hingga era modern. Inspirasi ini digagas oleh Kang Dedi Mulyadi sebagai bentuk penghormatan terhadap peradaban Nusantara yang kaya akan cerita, budaya, dan perjuangan. (Selasa, 10/12/2024)
Salah satu pemandu wisata Fairuz menyampaikan bahwa "Peresmian Diorama Nusantara ini dihadiri oleh Pakar Sejarah, dan diresmikan oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada saat itu.", ujarnya.
Diorama Nusantara buka hari Senin-Jumat pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, dengan harga tiket masuk yang terjangkau yaitu Rp.5.000/orang, pengunjung dapat menjelajahi berbagai koleksi Diorama yang menggambarkan kekayaan Budaya Nusantara. Proyek ini dirancang untuk mengajarkan nilai-nilai kebangsaan.
Respon positif dari berbagai pihak menunjukkan potensi besar Diorama Nusantara untuk menjadi metode pembelajaran modern yang relevan di era digital, dan membuktikan bahwa inisiatif ini memiliki potensi besar untuk menjadi metode pembelajaran modern yang tidak hanya informatif, tetapi juga menggugah rasa bangga terhadap identitas nasional. Dengan demikian, Purwakarta menjadi contoh bagaimana sejarah dan teknologi dapat bersinergi untuk menciptakan inovasi yang berdampak luas bagi generasi mendatang.
Ikon yang dirancang khusus ini mengangkat sosok Patih Gajah Mada sebagai fokus utama, mengingat perannya di balik kejayaan Kerajaan Majapahit, Kerajaan terbesar di Nusantara. Ide besar ini diwujudkan untuk masyarakat Purwakarta untuk berkeliling Nusantara tanpa meninggakan wilayahnya. Dengan ikon yang mengangkat sejarah dan semangat persatuan, Purwakarta membuktikan sebagai Kota yang mampu menjaga Kekayaan Budaya.
"Tampilan Spot terbaik adalah Arsitektur karena lebih luas, dengan background hitam putih.", ungkap Fairuz.
Ikon yang dirancang khusus tidak hanya berfungsi sebagai pusat edukasi sejarah, tetapi juga dapat sebagai objek wisata yang menarik. Dengan mengambil tema perjalanan masa pra-sejarah hingga era modern, pengunjung diajak untuk mengenal lebih dalam tentang perjalanan Panjang Nusantara.
Sebuah ikon dengan desain elegan berlatar hitam putih bertuliskan "Purwakarta Istimewa" berhasil mencuri perhatian karena konsep visual yang dirancang untuk menarik minat pengunjung dari luar daerah untuk mengabadikan kenangan di tempat tersebut. "Sebagai simbol kebanggan, area ini diharapkan mampu menjadi destinasi wisata yang turut mengharumkan nama Purwakarta.", ungkap fairuz.
Dengan mengembangkan konsep ini menjadi konten digital dan memanfaatkannya sebagai sarana promosi budaya, proyek ini dapat menjangkau lebih banyak orang, baik di dalam negeri maupun internasional. Pada akhirnya proyek ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencintai, dan menghormati. Fairuz berharap proyek ini dapat diperluas ke seluruh Indonesia. Diorama Nusantara berpotensi menjadi media yang efektif untuk menyebarkan pengetahuan tentang keragaman budaya Indonesia ke seluruh dunia.
Menurut Fairuz "Diorama Nusantara ini tidak hanya menampilkan Miniatur kehidupan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menginspirasi siswa untuk lebih mencintai tanah air.", ujarnya.
Fairuz menjelaskan visi jangka panjangnya untuk Diorama Nusantara, ia berharap di masa depan proyek ini tidak hanya berfungsi sebagai alat edukasi, fairuz menambahkan bahwa Diorama Nusantara memiliki potensi besar untuk menjadi konten edukasi interaktif yang dapat di promosikan di berbagai platform, termasuk media sosial "kami akan mengembangkan konten-konten digital yang lebih menarik.", ujarnya. Dengan cara ini, nilai-nilai budaya kita dapat menjangkau generasi muda secara lebih luas dan efektif.
ini bukan hanya tentang masa lalu, tetapi tentang bagaimana Sejarah bisa menjadi inspirasi bagi generasi saat ini dan masa depan. Maka dari itu kita sebagai generasi muda penerus bangsa sudah sepatutnya untuk lebih mencintai Tanah Air dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa. Karena jika tidak dilestarikan, warisan budaya Nusantara akan hilang bahkan diakui oleh negara lain. Ke depannya, Diorama Nusantara dapat menjadi ikon budaya yang mengangkat nama Indonesia di kancah Internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H