"Wih....calon manten", ledek Dimas.Â
"Bentar lagi selesai, mas", jawab sang make up artist.
Dimas bahkan terpesona melihatku..
"Ini belom make up manten loh, Â lo nikah tar gini aja make up nya", cerocosnya.
Aku hanya tersenyum melihatnya karena grogi. Setelah aku siap dan Dimas mengantarku menuju lokasi utama syuting. Dimas berpesan padaku agar aku tidak perlu overthingking. Karena Dimas akan mengarahkan pose. Jadi aku tidak perlu menghafal adegan per adegan.
Kami sudah sampai di lokasi. Beberapa kru sudah stand by. Kamera, mas Aryo sudah stand by di depan kamera. Aku menyisir pandanganku untuk mencari David.Â
"Emang lain ya pembawaannya orang fashion", sapa mas Aryo. Kemudian ia menyemangatiku dengan menggengam tanganku erat.Â
"Santai aja ya, jangan panik, ada Dimas nanti di samping kamera", ujar mas Aryo.
Adegan pertama di lakukan oleh David. Tapi aku belum juga menemukannya. Dimas menyenggol lenganku dan melemparkan tatapan mata nya ke arah belakang kamera. Aku mengikuti kemana arah matanya.Â
Aku seperti Emily dalam film Devils Wear Prada, ketika ia menatap Andrea yang sudah bertransformasi penampilan menjadi lebih chic. Melihat penampilan David dengan rambut barunya. Ia memotong pendek rambut panjangnya hingga leher, memakai kacamata hitam Rayban Wayfarer , kaus putih, celana jeans hitam dan sepatu Penny Loafers hitam. Inilah wardrobe yang aku usulkan ke mas Aryo.Â
He just, smokin hot...