Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Seri Confession Of Fashion (Berpetualang Air Terjun dan Menikmati Romantika Alam Bersama Pujaan Hati)

15 April 2024   18:22 Diperbarui: 15 April 2024   22:00 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alun Alun Suryakencana (Foto : Sobathiking)

Dimas bilang malam ini ia membiarkan aku dan David menikmati makan malam berdua saja di Cafe Pohon Pinus. Sebagai teman yang tau diri, hehe... ia juga sudah janjian akan zoom meeting bersama Karin. Jadi mereka cerita nya bersua kangen melalui zoom meeting, hehehe.... Lagi - lagi aku berdandan smokey eyes ala Victoria Beckham (ga kapok, setelah Duo D menceburkan ku ke sungai), eyeliner mata kucing. Karena memang Victoria Beckham panutan ku dalam bergaya. 

Tidak berlebihan, aku memadukan kemeja flanel kotak - kotak, menggulung lengannya,  kemudian memasukan ke dalam rok lipit hitam ku. Kalung chungky chain menggantung di bawah kerahku. Sentuhan terakhir, kaus kaki di atas mata kaki dan superga. Dior Rouge dan parfum Miss Dior, yang aku semprotkan di leher. Tipis saja. Tidak perlu bermandikan parfum. David sudah menunggu di lobby, sesampai di lobby, aku meneliti penampilan nya dari bawah ke atas. Pakai apa ia malam ini?.

Ia memakai Nike dunk low putih, celana chino warna khaki, kaus putih polos dan jaket varsity warna hijau mahal, topi kupluk berwarna merah lembut. Dan tersenyum manis ke arahku.

"Wow, David ? preppy?", sahut ku sembari mendelik ke arah nya. Ia hanya tersenyum.

Kali ini sepertinya aku yang mengagumi nya. Wangi nya berbeda. Kamu tahu, dalam dunia nyata, untuk menarik perhatian pria pria berpenampilan preppy look itu sulit. Louboutin mungkin cukup membuat mereka sedikit melirik. Tapi pasti nya kaum preppy akan melirik sesama kaum nya, bukan?. Minimal wanita nya seperti Olivia Palermo. Preppy men memiliki gaya dan pengetahuan fashion yang berbeda. Mereka kaum yang terdidik dan seperti nya gemar membaca buku. Mereka mungkin gak akan pakai loud luxury model LV , Gucci dengan monogram bertebaran di mana - mana. Brand yang mereka pakai adalah brand berlogo kecil. Tapi mahal. 

Kami menuju Cafe Pohon Pinus, dengan berjalan kaki. Setelah mengecek di alat navigasi milik Dimas, ternyata cafe ini dari hotel yah gak terlalu jauh lah. Yasudah, karena kami sama - sama anak petualang, jadi kami berjalan kaki. Kalaupun jauh, biarlah kami jalan kaki. Jalan kaki menelusuri jalan raya Puncak yang ramai. David mengandeng tanganku. Selama perjalanan menuju cafe aku masih mengajak mengobrol soal bunga Eldeweis. Karena masih penasaran. David bilang sayang sekali bunga itu tidak bisa di dapatkan secara sembarangan, aku cukup mengerti kok. Sepertinya jika waktu sudah luang, aku ingin menggambar bunga itu. 

Langkah kaki kami sudah mulai memasuki deretan pohon pinus. Tempat yang aku ingat ketika David meminta ku untuk menjadi model iklan parfum nya. Tentu saja kami duduk memesan tempat di mana kami bisa memandang gunung Gede dan temaram lampu malam kota sekitar Puncak. Aah....rasa nya gak perlu jauh - jauh ke Perancis jika ingin suasana romantis. Cukup di cafe Pohon Pinus ini sudah membuat ku bahagia malam ini. Terlebih besok kami akan pulang. Karena David dan Dimas ada pekerjaan. Sebelum pulang, lagi - lagi Duo D ingin berenang lagi ke curug Panjang. Aku memilih stay saja di hotel sebelum pulang. 

Hampir tidak percaya, malam ini malah seperti nya mata ini diam - diam kagum dengan penampilan preppy David. 

"Karena malam ini spesial, gw mau tampil lebih rapih", kata nya sembari membuka buku menu.

"Iya sih spesial banget, sampe terpesona liat nya, tapi kok bisa preppy?. Liat nya dari mana...?", tanyaku. 

"Emang Manda aja yang tau soal fashion, David juga tau", ujar nya tersenyum padaku. Iya tau. Tapi kamu cute banget. Gumam ku dalam hati. Kemudian kami mengabadikan foto berdua dengan latar belakang pemandangan gunung Gede dan temaram lampu - lampu kota di malam hari. Kenapa sih wangi nya lain lagi , tapi selalu berhasil menggodaku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun