Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Confession of White Collar Fashion (Ensiklopedia Grunge dan Tipe Jodoh Idaman)

2 April 2024   15:54 Diperbarui: 2 April 2024   15:56 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : longhairedcult.tumblrcom dan Vogue 

Aku si penggemar berat Foo Fighter, dan cowok bergaya di antara Kurt Cobain dan Dave Grohl. Mendambakan cowok idaman seperti itu. Di hari pertama aku bertemu dengan Dave , membuat ku menjerit ingin cowok seperti ini!. Karena Amanda adalah cewek yang idealis , aku menunggu pria idaman ku datang di waktu yang tepat.

Btw, cowok grunge itu seperti apa sih? Grunge muncul di era 90-an. Pengaruh dari musik dan film. Era dimana Nirvana tenar dan visual Kurt Cobain sebagai vokalis utama. Gaya nya hanya memakai kaus, cardigan rajut berukuran besar, celana jeans robek dan sepatu Converse. Grunge adalah genre dan subkultur rok alternatif yang muncul pada pertengahan 1980-an di negara bagian Washington, Amerika Pasifik Barat Laut, khususnya di Seattle dan kota-kota sekitarnya. Grunge memadukan unsur-unsur punk rock dan heavy metal, tetapi tanpa struktur dan kecepatan punk.(Wikipedia).

Gaya ikonik nya adalah kemeja flannel kotak - kotak, celana jeans robek , sepatu converse, kardigan rajut berukuran besar. Gaya yang terkesan slengekan ini sebetul nya sangat cocok untuk pria yang ingin bergaya casual tapi tetap trendi. Sayang nya, gaya ini tidak populer sekarang. Hanya orang - orang yang tau - tau saja soal musik Grunge.

Dalam dunia fashion, desainer fashion Marc Jacobs pernah mengeluarkan koleksi pakaian grunge yang terinspirasi oleh Kurt Cobain,  hasil kreasi desain nya pada rumah mode Perry Elis , di tahun 1992 - di mana gaung Grunge masih menggema kencang. Ironis nya,  koleksi busana grunge nya ini, membuat nya di depak dari rumah mode Perry Ellis. Di tahun yang sama, sebuah cibiran media fashion Amerika bilang, bahwa koleksi ini seperti memakai baju dalam sebuah ruangan yang gelap. Bagaimana karir Marc Jacobs setelah ia di pecat oleh Perry Ellis? , ia mendapatkan penghargaan CFDA Awards di tahun yang sama, yaitu tahun 1992. 

Marc Jacobs for Perry Ellis (Foto : Vogue)
Marc Jacobs for Perry Ellis (Foto : Vogue)

Sekilas kisah tentang karir Marc Jacobs, kini ia sukses menjadi seorang perancang busana, setelah depakan karir pertama nya dari rumah mode Perry Ellis. 

Bagaimana denganku ? akhir nya aku melakukan sebuah lompatan besar dalam karirku. 5 tahun ke belakang, waktu itu aku belum berani mengambil pekerjaan sebagai penata gaya. Hanya asisting. Diana memang memberikan support terbaik dalam pekerjaan. Tapi tidak hubungan secara personal. Ia perempuan yang sangat kompetitif. Dengan kecantikan dan kelihaiannya memanipulasi adalah kunci sukses nya. Ia bahkan tidak lagi main secara gerilya. Namun, secara terlihat pun dia tidak merasa malu. 

Belakangan yang aku tahu. Diana memiliki usaha production house dan Modelling talent agency. Informasi yang aku dapat dari David dan Dimas. Perusahaan mereka ternyata bersaing dalam memenangkan beberapa tender. 

Aku masih jengkel karena masih mengingat kejadian Agnes mengelayut manja di lengan David. Setelah itu aku tidak menghubungi David. Karena tenggelam dengan kesibukan pekerjaan dan rumah. Dan kami juga sama -sama sibuk. Tidak lama David menghubungi ku, tapi memberikan berita yang kurang menyenangkan. Dengan meminta maaf dan mengabarkan kalau minggu depan ia harus berangkat syuting lagi ke Batu Karas untuk sesi kedua bersama Agnes, duh! 

Kenapa harus dengan Agnes?. Karena permintaan dari endorsement dan kerjasama dari pihak Agnes, program televisi David sebagai sarana untuk media promosi endorsement. Aku bilang pada nya , bahwa aku sedikit mengkhawatirkan kegenitan Agnes nanti selama proses syuting. Mengingat syuting di lakukan selama seminggu. David menenangkan ku dan ia akan menjaga sikap dengan Agnes. 

Di siang hari itu, setelah melepas penat. Aku menghabiskan waktu dengan ngopi. Tapi yang bikin bete di sore itu ada Agnes dengan centil nya dia cerita besok subuh akan berangkat ke Batu Karas.

"Besok gw syuting lagi sama si Dave, gw nyusul sih, Dave uda di sana 3 hari yang lalu..."

"Ohyaaa... wah ada perkembangan nih...", ujar Diana. 

"Semoga ya... gw sampe minta ke produser ada scene gw belajar surfing sm Dave. Tapi emang gw niat udah lama sih pen belajar surfing...", kata nya. 

"Nanti bisa di liat di yutub aja ga behind the scene nya?", tanya Diana lagi.

"Bisa, gw ke sana juga sama tim kita kan Di...", 

"Abis ini gw langsung berangkat sama tim...", kata Agnes.

Ooow.. jadi 'lupa', Agnes kan model dari agency Diana. Pasti keperluan syuting diri nya ke Batu Karas ada kepentingan deal bisnis endorsement dengan pihak televisi.

"Manda, gw lagi gak ada stok model nih. Lo jadi model dadakan yaa buat besok", ujar Diana pada ku.

"Hehe.. stok model kan masih banyak mba...", ledekku.

"Gw lagi penat banget, pengen yang ada aja lah - konsep nya bentar....."

Ilustrasi Shierly Manson (foto : Garbagediscobox)
Ilustrasi Shierly Manson (foto : Garbagediscobox)

Aku melihat konsep pemotretan besok yang di serahkan oleh Diana kepadaku. Pemotretan untuk rubrik make -up. 

How to make up like Shierly Manson. Waw... waktu kuliah, aku gemar mendengarkan lagu -lagu dari Garbage dan Shierly Manson adalah vokalis utamanya. Make over adalah sesi kesukaanku. Gara - gara make over, David jadi pangling dan tergila-gila padaku. Jadi kangen, huhu... 

Singkat cerita, esok hari (lagi -lagi) aku jadi model, ihiy!, Albert yang menjadi make up artis nya. Albert bilang sebetul nya aku memiliki modal fisik untuk menjadi model. Tatanan rambut ku dalam pemotretan ini tetap dengan style rambut berponi. Make mata dan bibir di  buat menyerupai Shierly Manson. Aku meminta kepada Albert untuk mengajarkan cara make up mata seperti vokalis Garbage itu.

Pemotretan hari ini gak banyak variatif pose. Jadi aku tidak canggung dalam berpose dan sebelum ini aku juga sudah pernah menjadi model parfum nya Dave. 

"Asik ya ternyata Manda gampang di direct, ga canggung", puji Diana padaku.

"Kan ga banyak koreo mba",  ujar ku. 

" btw , liat yutub nya si Agnes yuk ,gw penasaran dia lagi syuting apa hari ini...", ajak Diana pada aku dan Albert.

Jadi deg-deg an. Seketika, Diana membuka channel Youtube Agnes. Di layar ponsel iPhone nya , aku melihat kegiatan di belakang layar proses syuting di Batu Karas. Ada David di situ mengajari Agnes teknik-teknik dasar berselancar. Hhh...... kangen nya aku dengan nya. Setelah malam kongkow di Union, aku tidak menghubungi nya. Dan sebelum ia berangkat ke Batu Karas pun , belum sempat ketemu.  Situasi yang begini - ini yang membuatku malas menjalani sebuah hubungan. Tidak lama , aku melihat David menggelung rambut nya dan bersiap surfing. Di video tersebut, Agnes berlari ke arah nya dan memeluk nya, astaga!! 

"Wadawwww..... seperti nya ada sesuatu bung, ini gak ada di script loh, ledek kameramen.

"Waduuuh... tar emak gw liat, gw bisa di omelin -di sangka gw yang gangguin anak orang...", teriak David bercanda. 

Tidak lama setelah itu datang Bayu 'menyelamatkan situasi', dan David mulai berselancar. Di scene ini yang membuat ku pertama kali jatuh cinta dengan nya. Ia berlari mengejar gulungan ombak yang tidak terlalu tinggi. Kemudian menaklukan ombak itu dengan keahlian dan keberaniannya. Aku jadi ingin ke Batu Karas, sepertinya bukan hal yang sulit meminta hal ini kepadanya. Semoga saja jika ada hari libur. Tinggal tunggu aja kapan kesayanganku kembali dari Batu Karas. Untuk mengobati kerinduan ku akan diri nya, aku menyemprotkan D-Honest ke kaus ku. 

Sebuah pesan WhatsApp masuk ke ponsel ku.

Manda, udah saat nya kita ke Batu Karas , kita jadwalin aja, yuk..

Baru aja aku mikirin David. Ia mengirimkan aku pesan.

Ayuuk.. pas tanggal merah di hari Jumat aja.

Tar kita cek tanggalan di bulan ini ya. Capek juga ngajarin orang yang pura - pura pingin bisa surfing, untung aja gw berangkat bareng Bayu.. 

Sabar ayank Dave.... hari ini gw jadi model pemotretan lagi nih, bentar gw kirim foto nya..

Shierly Manson! Btw gw balik kayak nya lusa. Langsung ke studio, langsung ketemuan di sana ya... 

Karir dalam dunia fashion ini banyak menolong-ku mengurangi porsi ke-tomboy-an ku. Kadang aku bersyukur bertemu dengan Diana. Dia sih yang sukses make over penampilan lempeng-ku ini. 

Btw, ada minat lain seorang Manda . Desain grafis, bisa juga sih sedikit - sedikit mendesain. Karena ketika kuliah dulu, aku malah banyak nongkrong dan di bawa temen hang out sama anak - anak desain. Jadi nongkrong sama temen - temen cowok yang berfaedah. Malah aku merasa berteman dengan cewek banyak hambatan dalam berkembang. Aku sih merasa kalau perempuan itu lebih kompetitif  bersaing dalam suatu hal, bahkan, hal yang ga penting, seperti bersaing dalam hal cowok. Benci nya lagi -ini yang aku rasakan sekarang. Musti bersaing dengan Agnes dalam hal memberikan perhatian, bahkan ke pacar ku sendiri!... yah Agnes sangat agresif. Ia terang - terangan menggoda David di depanku. Jujur, aku tersiksa dengan sandiwara ini..

Baru memiliki pasangan , malah membuat ku semi posesif, masa sih?. Wajar kan? 

Kembali ke soal desain grafis. Ketika kuliah, pertama kali aku menerima pekerjaan freelance pertama menjadi seorang desainer. Yaaah, walaupun cuma mendesain flyer promosi usaha tetangga dekat rumah, lumayan juga bayaran nya. Pasal nya, tetangga dekat rumah ada yang memiliki usaha dalam bidang kuliner, butuh cepat tenaga mendesain spanduk dan standing banner. 

Bermodal kemampuan photoshop seadanya dan corel draw, salah satu aplikasi untuk desain yang ramah dalam hal peng-kompres-an data untuk memori komputer dan laptop. Nah, corel draw enak nya gak bikin berat memori komputer dan laptop. Ini salah satu software favoritku ketika itu. Nah , pertemanan dengan lawan jenis malah membuahkan hasil yang berfaedah, kan? 

Coba saja jika duluuu.... aku banyak bergaul dengan teman - teman perempuan, mungkin hasil nya hanya jago memanipulasi pria dan kemampuan menarik perhatian pria dengan make up. Loh? Justru jurus make up malah membuat ku yang tomboy ini berhasil mendapatkan pacar pertama di usia 26 tahun!. 

David terpesona padaku , since, Diana dan Albert berhasil membuat penampilan dan wajah lempeng ku selama 5 tahun ini ,   di sulap bagaikan replika Alexa Chung. Sederhana sih, mereka hanya menambahkan poni rambut bergaya era Twiggy, dandanan mata smokey eyes dan polesan Dior Rauge - yang membius. Setelah melihat penampilan baru ku, David bilang, kalau dia tergila -gila pada (Alexa Chung?) Atau aku? H A H A.... entahlah...

Keluarga ku belum tau kalau sekarang aku sudah punya pacar, gak kebayang kalau mereka tau siapa pacar pertama - ku adalah seorang public figure. 

Seorang pria 30 tahun sedikit memiliki keturunan Turki , Minang - Sunda. Rambut nya hitam nya tergerai panjang dan bergelombang , jatuh di atas bahu. memiliki lesung pipi yang magical. Dia mempesona-ku dengan kemampuan olah raga nya. Yang di kuasai nya , surfing, diving, skateboarding, basket, naik gunung renang. Ia juga rutin bersepeda gunung. Penampilan nya ala anak Grunge nya juga salah satu faktor membuatku terkesan tidak dewasa karena mendambakan tipe seperti itu. 

Tipe ku bukan pria dengan tampilan pejalan kaki Italia dan Perancis yang modis dan trendi yang di foto oleh Scott Schuman (The Sartorialist). Pria - pria mapan berkemeja kerah tinggi yang membawa tas tangan Louis Vuitton atau Coach, versi ekonomis nya. Celana bahan yang jatuh di atas mata kaki dan bermodel lurus, sepatu loafer kulit mewah dan sneakers edisi terbatas. Jika di visualkan secara gamblang tipe ini mungkin seperti ; Budi Djiwandono dan Agus Murti Yudhoyono. 

Yang membuat ku jengkel , ketika para tante dan om bahkan kerap meledekku di moment pertemuan keluarga seperti ;

Jangan sampe jadi perawan tua , masa umur 26 tahun belom ada cowok yang nyangkut!

Pasukan om dan tante bahkan rame - rame menawarkan jasa mak comblang padaku. Hadeeeeh......

Aku yakin pasti suatu saat akan bertemu jodoh dengan sendirinya. 

Aku rasa takdir yang mempertemukan kami. Takdir itu juga yang mempertemukan kami kembali sore ini di studio Double D - Gandaria, Jakarta Selatan. Sepulang David dari syuting di Batu Karas. Aku memang tidak banyak bicara kepada nya. Karena ini lah gaya ku. Sore itu, David sedang bermain skateboard di halaman depan studio. Ia memakai kaus hitam Misfits , celana jeans belel dan converse pendek. Ia wangi sekali hari ini. Rambut nya di gerai seperti biasa. Aku masih lengkap dengan dandanan wajah ala Shierly Manson, dan membuat nya terbengong - bengong. Tidak lama dia tersenyum lebar dengan lesung pipi nya yang so - magical. 

Karena ia sangat wangi dan aku nyaman dengan wangi ini. David memang curang. Dia tau kalau aku selalu klepek - klepek kalau dia memakai parfum itu. Awal semua konflik ini terjadi adalah , si parfum kejujuran ini. Parfum yang membuat perasaan ku berkata jujur tentang nya diri nya. Dan setelah ku pahami, memang ini cara nya menjebakku. Tanpa banyak kata.  Ya, aku memang terjebak. Jari jemari ku menyisir rambut nya yang panjang sehingga bisa ku lihat helai rambut nya di antara sela - sela jari jemariku. Ia menatap ku dan jelas - jelas menggagumiku. 

Ia mulai bercerita , proses syuting kemarin di Batu Karas. Dan tidak sabar membawaku ke sana. Sore itu, kami menghabiskan hari dengan saling bercerita keseharian, kepenatan, kesibukan, kejujuran bahwa masing - masing dari kami saling mengagumi. 

David menanyakan kepada ku, soal kapan ia akan mengenalkan kepada orang tua nya. Sedangkan dia sangat membuka diri dan siap mengenalkan aku kepada ibu nya. Aku masih berpikir sejenak mengenai hal kapan aku akan mengenalkan kepada ibu. Karena aku ingin menikmati masa - masa bersama yang menyenangkan ini dahulu sebelum ikut campur tangan orang tua lebih dalam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun