Ia mengenakan kemeja flannel merah maroon - di kancing atas -  trucker hat Bilabong dan rambut gondrong nya di gerai. Hari ini aku hanya memakai kaus putih bertuliskan ; Fashion Emergency. Aku masukan ke dalam celana jeans, ikat pinggang berwarna hitam. Sepatu heels Louboutin dengan kaos kaki berwarna krem. Louboutin ini sudah mulai luwes - ku kenakan berjalan tanpa bergoyang - goyang. Aku meniru gaya Victoria Beckham.Â
"Hi.... gengs....", sapa nya.
"Iiiih.....David makin cetar aja deh looo, sibuk banget , makin idaman gak sih si David ini, sini .....", ajak Diana agar David duduk di sebelahnya.
"Gimana ceritain iklan nya, cerita nya copas Giorgio Armani niih....?, tapi bagus kok, puji Diana.Â
"Siapa yang direct, Dave?. Dapet vibes nya.."
" art director kenalan gw..."
"Gw penasaran model nya siapa sih?, ga ketebak..."
Aku menahan nafas sambil melirik Dave.
"Haaaai........", sapa seseorang dari jauh. Aku melihat seseorang datang mendekati meja kami. Ia cantik, berambut sleek , panjang , di kuncir tinggi. Cewek itu memakai kemeja putih lengan panjang, kalung bergaya charm dan jeans stoned - washed. Ia juga memakai parfum yang ku kenal.Â
"Agneees.....", pekik Diana.Â
"Tenang - tenang , ada apa sih gw di wa sore - sore sama si Diana. Bilang urgent. Padahal itu gw lagi backstage fashion show. Ini make up belom di hapus..."