Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Viral! Opini Dua Turis Malaysia yang Memberikan Rate 0 dan 100 terhadap Jakarta Versus Opini Pribadi Penulis tentang Trip Malaysia dan Jakarta

11 Maret 2024   19:39 Diperbarui: 11 Maret 2024   21:26 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut malam kota Malaysia dekat KLCC Tower (Dokpri Amelia)

Kesan pertama di Malaysia, banyak orang berkebangsaan India dimana - mana. Yang membuat saya bertanya - tanya. Saya di India apa di Malaysia, eh?

Tidak beda jauh dengan Jakarta. Warung -warung pinggir jalan di kawasan Pudu juga jorok. Ketika saya makan di kawasan Pudu, warung tenda nya mengingatkan saya akan warung tenda di kampus Grogol. Sama aja kok joroknya.  Memang nyamannya di Malaysia sudah ada MRT di tahun 2008 itu. Ada satu cerita yang menjengkelkan. Ketika kami naik bus dari arah KLCC tower menuju hotel kami menginap di daerah Pudu. Tiba - tiba bus memberhentikan laju dan menurunkan penumpang tidak sesuai rute. Yah ini sih sama aja kayak saya naik 69 di turunin di Kreo , bukan Ciledug! 

Selain itu, kami berwisata menuju Genting Hill dari terminal Pudu. Karena kami sekeluarga minim informasi mengenai kendaraan umum menuju Genting Hill. Akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi. 

Betapa terkejutnya kami ketika menaiki taksi, supir taksi menyupir dengan ugal -ugalan dan ngebut banget. Ohya, Genting Hill adalah wisata seperti puncak gunung, di mana di atas bukit terdapat kawasan wisata seperti wahana, pusat perbelanjaam dan kereta gantung dari atas bukit Genting Hill ke bawah bukit. Pantas saja ucapan Sarah, teman Malaysia saya benar. Ternyata taksi yang kami naiki dengan tujuan Genting Hill bukan taksi resmi! Ampun deh, kami berlima di bawa naik taksi dan menelesuri jalan yang berkelok - kelok dengan mengebut pula, apes! Gak lagi deh ya naik taksi dari terminal Pudu. Kayaknya lebih banyak nemu taksi resmi di Indonesia ketimbang di Malaysia.

Kawasan Pudu Malaysia (Dok. Open Rice)
Kawasan Pudu Malaysia (Dok. Open Rice)

Foto saya ketika travelling ke Malaysia (Dokpri Amelia)
Foto saya ketika travelling ke Malaysia (Dokpri Amelia)

Salah satu sudut malam kota Malaysia dekat KLCC Tower (Dokpri Amelia)
Salah satu sudut malam kota Malaysia dekat KLCC Tower (Dokpri Amelia)

KLCC Tower (dokpri Amelia)
KLCC Tower (dokpri Amelia)

Genting Hill, dimana terdapat wisata di atas bukit berupa pusat perbelanjaan dan kereta gantung dengan pemandangan indah (Dokpri Amelia)
Genting Hill, dimana terdapat wisata di atas bukit berupa pusat perbelanjaan dan kereta gantung dengan pemandangan indah (Dokpri Amelia)
Sedangkan KLCC tower adalah salah satu gedung ikonik di Malaysia. Di dalam nya ada mall. Yah kurang lebih mall nya seperti di kawasan mall Senayan City. Kami gak hanya makan di warung pinggir jalan sekitar Pudu, karena terpaksa, sudah keburu lapar setelah landing.

Hotel tempat kami menginap yaaah lumayanlah. Kawasan Pudu mengingatkan saya akan Mangga Dua - Jakarta. Menariknya, teman Malaysia saya berucap. 

"Amel kenapa kamu nginep di Pudu ? Itu daerah yang berbahaya karena banyak preman", ketik Sarah, teman Malay saya di chat. Ohya ? Wah rasanya Pudu gak jauh beda dengan Blok M. Tapi benar kata Sarah. Kami menaiki taksi menuju Genting Hill dari terminal Pudu. Yang menjadi sulit ketika di Malaysia adalah, komunikasi. Yap. Mereka memang melayu. Namun, logat dan cara dialek mereka sangat cepat dan tidak jelas. Sehingga saya gak ngerti mereka ngomong apa ? Mendingan speak english saja lah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun