Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengatur Financial Selaras dengan Frugal Living

2 Februari 2024   17:15 Diperbarui: 2 Februari 2024   17:17 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pencatatan keuangan (Foto : Dok. Freepik via Lifestyle / Rilisid)

Hidup sederhana bukan barang baru untuk saya. Namun, istilah frugal living adalah sesuatu yang baru saya dengar. Ternyata sekarang lagi trend hidup ala frugal living. Well, sebetul nya hidup sederhana bagi saya dan keluarga adalah mutlak dan bagian dari 'jalur kehidupan' yang harus di jalani. Selain itu, hidup sederhana dalam agama Islam sudah ada dalil dan perintah nya. Namun, seiring berjalan nya perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, belum lagi urusan konsumerisme , hedonisme, gaya hidup yang gak seimbang antara dompet dan keinginan, belum lingkaran pergaulan yang hedon, kebutuhan sosial yang tinggi, keinginan lebih tinggi daripada kebutuhan , hidup instan dan terakhir, pilihan hidup yang trend di kala mepet, hutang kartu kredit dan pinjaman online.

Saya dan suami sudah lama berhenti menggunakan kartu kredit. Enak di awal ga enak di akhir. Mana bunga - berbunga. Kalau berbunga - bunga karena jatuh cinta sih bahagia. Ini berbunga dalam membayar tunggakan. Tekor. Setelah kehidupan kartu kredit usai. Kemudian, kami menjalani hidup apa ada nya. Jika ada keinginan untuk membeli sesuatu. Saya lebih banyak menahan dan menabung. Sering nya sih gak kebeli. Kalau uda kepingin banget saya cari cara. Bisa jualan dan mengajar privat sebagai penghasilan saya terbilang cukup memenuhi kebutuhan pribadi saya. 

Dari menahan - nahan membeli sesuatu ini dan menghadapi kenyataan kalau uang nya gak ada. Lebih "ngena" bagi saya. Bahwa , menjalani hidup sederhana mengajarkan saya untuk belajar menahan diri dan mem - perioritaskan kebutuhan yang akan di beli duluan. 

Nah, di antara banyak teori frugal living yang enak di baca, saya kerap melakukan praktek hidup sederhana. Ijinkan saya men - sharing apa saja langkah nyata yang sudah saya lakukan dalam menjalani frugal living. 

1. Mencatat Kebutuhan / Keperluan Yang Ingin Di Beli.

Well, cara ini selalu ada ketika kita hendak berbelanja keperluan. Dan memang mencatat kebutuhan ini praktek nya sangat membantu kita untuk mem -prioritaskan kebutuhan yang perlu di beli secepat nya. Dengan mencatat, kemudian di list apa saja yang sudah terbeli dan tidak akan lebih terarah dalam mengelola keuangan. 

Sebagai contoh saja, ketika saya ingin membeli keperluan pribadi. Saya menulis ingin beli apa setelah pengeluaran yang lebih utama di keluarkan. Mau beli sepatu tapi setelah service AC. Sepatu kan bukan kebutuhan urgent. Lebih perlu membersihkan ac. Karena untuk kenyamanan bersama, toh? Sedangkan sepatu, sebagai kebutuhan pelengkap saja. Nah, setelah kebutuhan utama terpenuhi. Baru self reward sendiri dengan cara membeli barang pribadi. Semua dapat dan semua senang. Kunci nya, bersabar dalam menahan diri. 

2. Tidak Menyimpan Uang Cash Dalam Dompet

Salah satu cara ekstrim saya dalam disiplin pengeluaran adalah, tidak menyimpan uang cash di dalam dompet. Lho? Kenapa? Karena saya orang yang boros. Sehingga jika ada uang, keinginan membeli barang yang gak perlu malah memberikan 'akses bebas'. Alhamdulillah nya, atm tidak jauh dari rumah saya. Sehingga, jika perlu uang harus mengeluarkan usaha yang tidak mudah. Cara ini sudah lama saya jalani. Dan cukup efektif untuk mengatasi 'kebocoran' keuangan. Saya baru ke atm untuk mengambil uang ketika akan berbelanja. 

Belanja pun saya mengambil uang dengan cara mendadak. Saya menghindari cara - cara praktis dalam menyimpan uang. Karena jika kita menyimpan uang dengan cara praktis, seperti memiliki online banking karena kita akan mudah terlena. Mengingat saya bukan tipe yang mudah menabung. Karena memiliki 3 orang anak menabung bukan lah hal yang mudah. Akan selalu ada pengeluaran mendadak yang bikin boncos. Jadi saya tipe orang yang langsung membeli barang jika sudah ada uang nya. Nabung -nabung selalu ada aja pengeluaran mendadak. Sudah lama menahan diri tapi gak kesampean juga, nyesek. 

Sedia uang cash di saat - saat tertentu. Seperti berobat, bayar - bayaran sekolah, membeli keperluan yang sudah di rencanakan dan pembelanjaan secara bijaksana , bukan di luar perencanaan.

3. Meminimalisir Kegiatan Ramah Tamah Yang Gak Perlu

Indonesia adalah negara yang terkenal dan keramahan nya dan - ke - kepo - an tetangga , hehe... saya rasa anda mungkin punya tetangga yang kepo ? Dalam acara kumpul - kumpul, sering nya di barengi dengan acara makan - makan. Kadang hal ini tidak masuk ke dalam rincian pengeluaran. Jika sudah 1x ngumpul - ngumpul, pasti akan ada acara kumpul - kumpul berikut nya. Akhirnya jadi kebiasaan. Nah, untuk saya pribadi, saya menghindari model seperti ini. Karena jujur saja, hal seperti ini bukan kebutuhan darurat. Dan mau ga mau harus menyenangkan semua pihak. Capeeek deh... mungkin untuk beberapa orang, ngumpul - ngumpul membuahkan rejeki. Silahkan saja. Namun, rejeki bisa datang dari mana saja tanpa kita ketahui, khan ?

Inti nya, perkumpulan ini bukan hal yang darurat. Dan kalaupun kumpul - kumpul yang nyaman adalah bersama keluarga. 

4. Menghadiahi Diri Sendiri (Self Reward)

Kenapa saya bilang seperti ini ? Setelah menahan diri atas keinginan - keinginan dan kepentingan yang tertunda. Rasa nya tidak adil jika kita tidak menghadiahi diri sendiri atas pengorbanan yang sudah kita lakukan. Hadiah untuk diri sendiri gak usah mahal -mahal. Tentu saja, hadiah yang sederhana. Bukan hal - hal yang mewah dan malah menghabiskan uang. Hadiah itu bisa saja kue yang enak, makanan favorit kita, krim wajah, baju , tas, sepatu dan lain-lain. 

Lantas apa hubungan nya self reward dengan frugal living ?

Jika kita kebanyakan menahan -nahan, jika ada uang lebih, yang ada malah bersikap lebih komplusif dan konsumtif dan tidak terarah. Sekali - kali saja hadiah untuk diri sendiri gak salah kok. Yang penting hadiah yang sederhana bukan yang malah bikin keuangan boncos, hehe.. 

5. Menentukan Titik Kebahagiaan Sendiri Bukan Ikut Arus Pola Hidup Orang Lain

Akar masalah dari point no 5 biasa nya adalah , terpengaruh oleh omongan orang lain. Bagi saya, healing terbaik adalah ; meluangkan waktu bersama keluarga kecil saya di rumah aja, bukan jalan - jalan keluar kota. Saya hidup bersama 3 anak saya dan suami. Bayangkan saja, jika tolak ukur 'kewarasan'  lelah nya seorang ibu dengan healing keluar kota. Berapa banyak uang yang harus di keluarkan demi untuk memuaskan hasrat kejenuhan si ibu / ayah ? Standart kebahagiaan beberapa orang mungkin jalan -  jalan keluar kota. Kalau saya sih enggak. Titik kebahagiaan saya sendiri ya saya sendiri yang menentukan. Mau di komentarin apa pun sama orang lain, saya siap pasang badan!

Hal ini akan membuat kita berpegang teguh pada prinsip frugal living yang sudah kita anut. Tidak copy paste kebahagiaan hidup orang lain yang tingkat ekonomi nya berbeda dengan kita. 

Point di atas adalah beberapa point hidup sederhana yang saya jalani selama ini. Tapiiii.... apakah saya tidak pernah jalan - jalan ? Pernah dong. Hanya saja tidak menuntut. Tidak menabung demiiii jalan -jalan keluar kota / keluar negeri karena sadar diri. Masih banyak prioritas dalam hidup yang harus di capai dan di wujudkan yang lebih penting dari sekedar keinginan jalan - jalan liburan ke Bali. Itu kalau saya ya, bagaimana dengan anda ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun