Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengatur Financial Selaras dengan Frugal Living

2 Februari 2024   17:15 Diperbarui: 2 Februari 2024   17:17 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pencatatan keuangan (Foto : Dok. Freepik via Lifestyle / Rilisid)

Sedia uang cash di saat - saat tertentu. Seperti berobat, bayar - bayaran sekolah, membeli keperluan yang sudah di rencanakan dan pembelanjaan secara bijaksana , bukan di luar perencanaan.

3. Meminimalisir Kegiatan Ramah Tamah Yang Gak Perlu

Indonesia adalah negara yang terkenal dan keramahan nya dan - ke - kepo - an tetangga , hehe... saya rasa anda mungkin punya tetangga yang kepo ? Dalam acara kumpul - kumpul, sering nya di barengi dengan acara makan - makan. Kadang hal ini tidak masuk ke dalam rincian pengeluaran. Jika sudah 1x ngumpul - ngumpul, pasti akan ada acara kumpul - kumpul berikut nya. Akhirnya jadi kebiasaan. Nah, untuk saya pribadi, saya menghindari model seperti ini. Karena jujur saja, hal seperti ini bukan kebutuhan darurat. Dan mau ga mau harus menyenangkan semua pihak. Capeeek deh... mungkin untuk beberapa orang, ngumpul - ngumpul membuahkan rejeki. Silahkan saja. Namun, rejeki bisa datang dari mana saja tanpa kita ketahui, khan ?

Inti nya, perkumpulan ini bukan hal yang darurat. Dan kalaupun kumpul - kumpul yang nyaman adalah bersama keluarga. 

4. Menghadiahi Diri Sendiri (Self Reward)

Kenapa saya bilang seperti ini ? Setelah menahan diri atas keinginan - keinginan dan kepentingan yang tertunda. Rasa nya tidak adil jika kita tidak menghadiahi diri sendiri atas pengorbanan yang sudah kita lakukan. Hadiah untuk diri sendiri gak usah mahal -mahal. Tentu saja, hadiah yang sederhana. Bukan hal - hal yang mewah dan malah menghabiskan uang. Hadiah itu bisa saja kue yang enak, makanan favorit kita, krim wajah, baju , tas, sepatu dan lain-lain. 

Lantas apa hubungan nya self reward dengan frugal living ?

Jika kita kebanyakan menahan -nahan, jika ada uang lebih, yang ada malah bersikap lebih komplusif dan konsumtif dan tidak terarah. Sekali - kali saja hadiah untuk diri sendiri gak salah kok. Yang penting hadiah yang sederhana bukan yang malah bikin keuangan boncos, hehe.. 

5. Menentukan Titik Kebahagiaan Sendiri Bukan Ikut Arus Pola Hidup Orang Lain

Akar masalah dari point no 5 biasa nya adalah , terpengaruh oleh omongan orang lain. Bagi saya, healing terbaik adalah ; meluangkan waktu bersama keluarga kecil saya di rumah aja, bukan jalan - jalan keluar kota. Saya hidup bersama 3 anak saya dan suami. Bayangkan saja, jika tolak ukur 'kewarasan'  lelah nya seorang ibu dengan healing keluar kota. Berapa banyak uang yang harus di keluarkan demi untuk memuaskan hasrat kejenuhan si ibu / ayah ? Standart kebahagiaan beberapa orang mungkin jalan -  jalan keluar kota. Kalau saya sih enggak. Titik kebahagiaan saya sendiri ya saya sendiri yang menentukan. Mau di komentarin apa pun sama orang lain, saya siap pasang badan!

Hal ini akan membuat kita berpegang teguh pada prinsip frugal living yang sudah kita anut. Tidak copy paste kebahagiaan hidup orang lain yang tingkat ekonomi nya berbeda dengan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun