Contoh nya , sushi. Ayah saya yang pernah bertugas di Jepang pernah mencoba kuliner yang satu ini. Sushi asli Jepang. Rasa nya ga enak. Karena dari ikan mentah yang fresh dari laut. Masakan Jepang terkenal dengan menu sehat kaya gizi seperti sayur tahu miso, sushi, tamagoyaki (dadar gulung) , onigiri, udon, nori, takoyaki dan minim rasa pedas pada masakan nya. Bagaimana dengan mie Jepang seperti udon dan ramen ? Karena saya pecinta ramen. Saya gemar makan mie ramen dan udon di beberapa restoran fushion Jepang. Sebagai muslim, saya gak mungkin makan mie ramen otentik Jepang. Karena memakai kaldu tonkotsu.Â
Mengutip dari halaman Merdeka, ramen tonkotsu adalah ramen yang kuahnya dibuat dari tulang babi yang direbus selama berjam-jam hingga menghasilkan kaldu kental berwarna putih susu. Rasa kaldunya paling creamy dengan kalori sekitar 600 kalori.
Nah, jadi saya pilih ramen yang aman aman saja, ramen kemasan. Dan kalaupun makan ramen sudah pasti yang fushion. Ramen yang sedap jika di santap dalam cuaca dingin, seperti musim hujan misalnya. Tambah rawit  jadi ramen cita rasa lokal deh, hehehe....Â
Nah, siang kemarin saya ingin makan siang yang gak biasa. Pilihan jatuh kepada , chicken nanban , sop miso dan tamagoyaki. Chicken nanban adalah kuliner yang terbuat dari bahan dasar ayam fillet yang dibalut dengan tepung dan digoreng hingga matang. Kuliner khas Jepang ini terbilang unik karena cara penyajiannya yang disajikan bersama dengan saus khusus dan sayur-sayuran layaknya salad khas Barat pada umumnya. (Sumber : PergiKuliner)Â
Di atas nya di siram saus tar tar. Saus ini di dominasi rasa asam. Mungkin di restoran lain bisa lain rasa nya. Porsi nasi dan ayam sangat seimbang. Tidak keduluan habis ayam nya ketimbang nasi nya. Jadi pas. Kemudian, saya mencoba sup miso dengan kombinasi wakame atau rumput laut Jepang dan tofu.Â