Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wisuda Usia Dini, Tambahan Biaya Pendidikan dan Selebrasi Belaka?

6 Juli 2023   18:31 Diperbarui: 6 Juli 2023   18:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2 orang tua murid yang tidak setuju atau kontra, dengan alasan :

1. Tidak bermanfaat karena hanya selebrasi belaka dan bukan esensi pendidikan. Lebih baik uang nya di pakai untuk membayar uang smester berikutnya atau kegiatan eskul di luar sekolah.

2. Lebih baik di adakan acara perpisahan sekolah biasa saja tidak perlu wisuda. Sehingga tidak perlu sewa gedung dan lain lain.

3. Hanya buang buang uang dan minim manfaat untuk anak. Apalagi hanya sekedar foto foto yang sifatnya senang senang. Apalagi masa belajar anak belum selesai, masih ada jenjang pendidikan selanjutnya yang harus di lalui.

Hal ini ternyata di setujui oleh responden saya yang seorang tenaga pendidik dengan catatan yang bijak. 

"Acara wisuda di level selain Universitas baiknya di tinjau dari latar belakang ekonomi orang tua siswa. Karena kemampuan finansial setiap orang berbeda beda, kalaupun ada manfaat dari kegiatan wisuda hanya sekedar simbolis melepas anak anak didik". 

Bapak ibu, biaya untuk wisuda ini terbilang besar. Sekitar dari 2 -3 an juta di sekolah responden. Dengan metode pembayaran di cicil. Yang mereka dapat dari biaya sebesar ini adalah ; dokumentasi berupa foto dan video, buku tahunan, sewa baju toga, sewa gedung medali, photobooth dengan dekor, snack, makan siang. Bahkan ada juga sekolah yang dapat memberikan tanda mata untuk guru, petugas kebersihan sekolah dan sekolah. 

Melihat biaya pendidikan di Indonesia yang selalu naik, selebrasi seperti ini bukanlah hal yang esensial bagi pendidikan. Jika anak didik perlu panggung untuk menunjukkan prestasi mereka, masih ada cara lain, bisa melalui lomba yang di adakan sekolah, prestasi di nilai akademik, hobi, unjuk bakat di kegiatan ekstra kulikuler, dan lain lain, rasanya itu akan lebih fair. Karena anak merasakan sendiri hasil jerih payah yang mereka perjuangkan. Dari situlah anak bahkan merasakan arti sebuah kesuksesan dari tangan mereka sendiri tanpa perlu selebrasi yang berlebihan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun