Mohon tunggu...
Amelia
Amelia Mohon Tunggu... Tutor - Menulis Dengan Tujuan

Penulis amatir , mencari inspirasi dan terinspirasi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Meluangkan Waktu di Sore Hari Dengan Afternoon Tea

30 Juni 2023   22:13 Diperbarui: 30 Juni 2023   22:15 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah jenuh mencoba ngopi di tempat ngopi "mainstream", akhirnya bulan ini saya mencoba pengalaman baru dalam kuliner. Yaitu Afternoon tea di sebuah hotel bilangan BSD. 

Afternoon tea ? Nge teh sore? Apa bedanya? Sebelum saya bercerita lebih jauh soal pengalaman noon tea saya, kita simak penjelasannya terlebih dahulu soal afternoon tea.

Afternoon tea adalah budaya nge teh sore dari Inggris. Budaya nge teh sore ini dikenalkan oleh Anna, the seventh Duchess of Bedford, di tahun 1840. 

Sang Duchess lapar setiap jam 4 sore, dan cemilan sang duchess dihidangkan bersama teh dengan beberapa cemilan di antaranya ; roti dan mentega, roti lapis dan kue. Dan sinilah awal kebiasaan Anna setiap sore sehingga Anna sang bangsawan, kemudian mengajak teman temannya. Nge teh sore ini berlangsung antara jam 4 - 8 malam. 

Kemudian di tahun 1880, acara nge teh sore ini menjadi event sosial yang trendi. Di mulailah para wanita bangsawan di era tersebut mengenakan pakaian yang sesuai seperti gaun, sarung tangan dan topi untuk melengkapi acara nge teh sore tersebut. (Sumber : www.historic-uk.com)

Tradisi nge teh sore di Inggris ini berlangsung hingga hari ini. Dari kaum kerjaaan hingga rakyat biasa pun bisa menikmati tradisi minum teh ini. Nge teh sore ini menu nya apa aja saja? selain teh, awal nya di sediakan cemilan seperti sandwich, kue kue kecil dan scone.

Nah scone inilah yang menjadi cemilan autentik dari tradisi English Afternoon Tea.

 

Foto : Caroline's cooking
Foto : Caroline's cooking

Scone adalah roti dengan penyajian tunggal atau roti cepat. Biasanya terbuat dari gandum, jelai atau haver, dan Bakpuder sebagai pengembang kue, dipanggang pada loyang kue. 

Scone biasanya sedikit manis dan kadang-kadang dilapisi kuning telur sebelum dipanggang. (Wikipedia) 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Setelah menyimak sejarah awal mula nya tradisi afternoon tea, kita kembali ke topik pembahasan. Menu Afternoon tea yang saya dapat ada : 5 snack asin, 6 mini cake dan 1 teh leci 1 cappucino. Minuman boleh pilih variannya. Teh leci dan capuccino hangat menjadi pilihan saya. Bentuk penyajian nya unik, kue di tata di tray berbentuk sarang burung. 

Nah, kabar baik nya di hotel ini masih perdana membuka layanan Afternoon Tea dengan harga yang affordable banget 125.000 nett. Sudah include pajak dan service tax. Di hotel lain bisa kisaran di atas 150.000 an ke atas.

Tempat noon tea saya berada di lounge lantai 15. Ketika sampai di sana. Saya pilih lokasi di ruang indoor yang nyaman. Berasa  tamu VIP banget. Enak nya saya noon tea sambil liat view sekitar hotel. Interior nya ga terlalu fancy dan mewah. Tapi nyaman. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

So far saya cukup puas dengan pelayanan dan harga yang di tawarkan sepadan dengan suasana, kenyamanan, rare experience dine in di hotel lantai 15 menikmati teh dan kopi hangat tanpa latar belakang suasana wisata yang bising, hiruk pikuk kerumunan banyak orang dan pulang dalam keadaan happy... 

Next, saya mau coba lagi nih di hotel yang lain. Masih di sekitar BSD juga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun