Setelah jenuh mencoba ngopi di tempat ngopi "mainstream", akhirnya bulan ini saya mencoba pengalaman baru dalam kuliner. Yaitu Afternoon tea di sebuah hotel bilangan BSD.Â
Afternoon tea ? Nge teh sore? Apa bedanya? Sebelum saya bercerita lebih jauh soal pengalaman noon tea saya, kita simak penjelasannya terlebih dahulu soal afternoon tea.
Afternoon tea adalah budaya nge teh sore dari Inggris. Budaya nge teh sore ini dikenalkan oleh Anna, the seventh Duchess of Bedford, di tahun 1840.Â
Sang Duchess lapar setiap jam 4 sore, dan cemilan sang duchess dihidangkan bersama teh dengan beberapa cemilan di antaranya ; roti dan mentega, roti lapis dan kue. Dan sinilah awal kebiasaan Anna setiap sore sehingga Anna sang bangsawan, kemudian mengajak teman temannya. Nge teh sore ini berlangsung antara jam 4 - 8 malam.Â
Kemudian di tahun 1880, acara nge teh sore ini menjadi event sosial yang trendi. Di mulailah para wanita bangsawan di era tersebut mengenakan pakaian yang sesuai seperti gaun, sarung tangan dan topi untuk melengkapi acara nge teh sore tersebut. (Sumber : www.historic-uk.com)
Tradisi nge teh sore di Inggris ini berlangsung hingga hari ini. Dari kaum kerjaaan hingga rakyat biasa pun bisa menikmati tradisi minum teh ini. Nge teh sore ini menu nya apa aja saja? selain teh, awal nya di sediakan cemilan seperti sandwich, kue kue kecil dan scone.
Nah scone inilah yang menjadi cemilan autentik dari tradisi English Afternoon Tea.
Â
Scone adalah roti dengan penyajian tunggal atau roti cepat. Biasanya terbuat dari gandum, jelai atau haver, dan Bakpuder sebagai pengembang kue, dipanggang pada loyang kue.Â