Museum ini di dirikan waktu awal pada saat Bapak Dedi Mulyadi sedang menjabat, dengan adanya museum ini supaya tidak lupa dengan tata cara Sunda pada zaman dahulu, seperti permainan-permainan pada zaman dahulu, dikarenakan banyak yang ke museum tetapi, tidak mengetahui. Seperti anak kecil, tidak mengetahui permainan-permainan pada zaman dahulu, tetapi jika yang sudah dewasa sudah mengetahui dan pastinya akan nostalgia.
“Jadi Bale Indung Rahayu itu memiliki arti, Bale itu tempat, Indung itu Ibu, Rahayu itu kemuliaan. Jadi di Museum Bale Indung Rahayu itu tempat kemuliaan seorang Ibu.”, ujar Ratu.
Pengunjung Museum Bale Indung Rahayu Dini (18 Tahun) mengatakan, tiket masuk dapat diperoleh langsung di loket museum atau melalui sistem daring yang disediakan oleh pengelola. Harga tiket relatif terjangkau, sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat.
“Setelah berkunjung ke Museum Bale Indung Rahayu saya merasa terkesan dan kagum, dapat terinspirasi dengan upaya pelestarian budaya Sunda yang ditampilkan melalui koleksi dan pameran di museum. Termotivasi untuk ikut melestarikan budaya lokal setelah melihat bagaimana nilai-nilai tradisional tetap relevan dan penting dalam kehidupan modern.”, ujar Dini (18 Tahun) Pengunjung Museum Bale Indung Rahayu.
Museum Bale Indung Rahayu bukan sekadar tempat wisata, tetapi juga ruang pembelajaran yang memperkenalkan kekayaan budaya Sunda kepada dunia. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi museum ini dan menikmati pengalaman budaya yang tak terlupakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI